Kalah Perang Lawan Hamas, Israel Unjuk Gigi Kerahkan Senjata Berteknologi AI ke Medan Perang
Militer Israel dilaporkan mulai mengerahkan sejumlah senjata canggih dengan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) ke medan perang Gaza
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Militer Israel dilaporkan mulai mengerahkan sejumlah senjata canggih dengan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) ke medan perang Gaza untuk membantu melumpuhkan milisi Hamas dan Hizbullah organisasi pro-Palestina
Isu ini mencuat usai seorang pejabat senior pertahanan Israel menuturkan bahwa militer di negaranya kini telah menggunakan teknologi canggih selama perang berlangsung, guna menetralisir drone musuh.
Adapun jenis senjata tersebut diantaranya penembak jitu, serta alat pemetaan yang dapat membantu para militer Israel untuk mendeteksi manusia serta memetakan jaringan terowongan milik Hamas yang berada di bawah tanah Gaza.
Baca juga: UNRWA Bantah Klaim Israel Temukan Terowongan Hamas di Bawah Markas Besar PBB di Gaza
“Serang di Gaza menghadirkan ancaman, namun juga peluang untuk menguji teknologi baru di lapangan,” kata Avi Hasson, CEO Startup Nation Central, sebuah inkubator teknologi Israel.
“Kini teknologi yang belum pernah digunakan di masa lalu hadir untuk melindungi medan perang maupun rumah sakit,” imbuh Hasson sebagaimana dikutip dari Aawsat.
Tak hanya itu, Israel baru – baru ini juga turut memamerkan senjata drone baru yang dijuluki sebagai ‘Angry Bird’. Berbeda dari drone pada umumnya, senjata ini didesain unik karena menggunakan penglihatan optik berkemampuan AI, yang dibuat oleh perusahaan rintisan “Israel”, Smart Shooter, yang dipasangkan pada senjata seperti senapan dan senapan mesin.
“Ini membantu tentara kami untuk mencegat pesawat tak berawak karena Hamas menggunakan banyak pesawat tak berawak,” ujar pejabat senior pertahanan Israel.
“Ini adalah drone melawan drone – kami menyebutnya Angry Birds. Ini membuat setiap tentara biasa – bahkan tentara buta – menjadi penembak jitu,” tambah pejabat senior pertahanan Israel.
Senjata canggih ini mulai dipamerkan Israel, pasca negaranya diisukan kalah perang karena mengalami krisis senjata imbas penangguhan ekspor senjata, amunisi perang serta bahan peledak bubuk mesiu yang dilakukan para mitra Israel.
Baca juga: Raja Yordania Abdullah Turut Berpartisipasi dalam Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Seperti Australia, Belgia dan Italia yang sepakat untuk menghentikan semua ekspor senjata tepat setelah Mahkamah Internasional menentang invasi dan aksi genosida yang dilakukan Israel hingga menyebabkan lonjakan korban jiwa yang mencapai 27.000 orang.
Akibat penangguhan ekspor senjata, kini militer Israel yang berada di jalur Gaza terancam mengalami krisis senjata. Media Israel bahkan melaporkan tentang memburuknya kepercayaan unit militer di jalur Gaza pada otoritas Netanyahu pasca pemerintah menangguhkan pengiriman senjata ke medan perang.