4 Tentara Armenia Tewas dalam Konfrontasi dengan Pasukan Azeri di Perbatasan
Empat tentara Armenia tewas dalam baku tembak dengan pasukan Azeri di sebuah pos di wilayah selatan Syunik, perbatasan dengan Azerbaijan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Empat tentara Armenia tewas dalam baku tembak dengan pasukan Azeri di sebuah pos di wilayah selatan Syunik, perbatasan dengan Azerbaijan.
Kementerian Pertahanan Armenia mengonfirmasi empat tentara tewas dan satu lainnya terluka pada Senin (12/2/2024).
Bentrokan terbaru ini dianggap mengancam mengganggu upaya meredakan konflik yang telah berlangsung selama 30 tahun antara kedua belah pihak.
Armenia dan Azerbaijan saling menuduh satu sama lain sebagai pemicu insiden.
"Unit angkatan bersenjata Azerbaijan melepaskan tembakan senjata ringan ke posisi tempur Armenia di sekitar Nerkin Hand (sebuah desa)," ungkap Kementerian Pertahanan Armenia dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari Al Jazeera.
Sementara itu, Azerbaijan mengklaim bahwa mereka telah melancarkan “operasi balas dendam”, sebagai pembalaasan terhadap pasukan Armenia yang sebelumnya melepaskan tembakan melintasi perbatasan yang dijaga ketat militer di utara.
Kementerian Pertahanan Baku mencatat bahwa pasukan Armenia menembaki posisi pasukannya di sepanjang barat laut perbatasan, sekitar 300 kilometer dari Nerkin Hand.
Berdasarkan pernyataan Azerbaijan, pasukan Armenia menembaki Desa Kokhanabi di Distrik Tovuz Azerbaijan pada malam hari, melukai satu penjaga perbatasan, Meduza melaporkan.
Armenia membantah kejadian seperti itu terjadi.
Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan pasukan Azerbaijanlah yang memulai bentrokan dengan menembaki wilayah Armenia pada Senin (12/2/2024) pagi.
Agresi itu menewaskan empat tentara Armenia dan melukai lainnya.
Baca juga: Azerbaijan dan Armenia Sepakat Tukar Tahanan dan Berupaya Capai Perjanjian Damai
Ini adalah kekerasan pertama yang dilaporkan di perbatasan yang bergejolak sejak perundingan damai dibuka tahun lalu, dalam upaya mengakhiri pertempuran berkepanjangan di wilayah Nagorno-Karabakh.
30 Tahun Konflik Armenia vs Azerbaijan
Armenia dan Azerbaijan telah terlibat konflik selama lebih dari tiga dekade terkait Nagorno-Karabakh, wilayah pegunungan yang tidak memiliki daratan dan disengketakan di Kaukasus Selatan.
Nagorno-Karabakh diklaim oleh keduanya setelah jatuhnya Kekaisaran Rusia pada tahun 1917, kemudian runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Sejak itu, kawasan ini tetap menjadi titik ketegangan.
Pasangan ini berperang pada tahun 1990-an dan kemudian pada tahun 2020 terkait wilayah tersebut.
Azerbaijan merebutnya dalam serangan kilat tahun lalu.
Hampir seluruh penduduk etnis-Armenia–lebih dari 100.000 orang– melarikan diri setelah pengambilalihan Baku sehingga memicu krisis pengungsi .
Hal ini menyebabkan adanya dorongan baru dari kedua belah pihak untuk membuat perjanjian yang secara resmi mengakhiri konflik.
Namun, perundingan perdamaian nampaknya mandek dalam beberapa bulan terakhir, dan kedua belah pihak saling menuduh satu sama lain melakukan sabotase terhadap proses diplomatik.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)