Rusia Luncurkan Lagi Rudal Balistik Antarbenua ke Ukraina, Zelenskyy Sebut Putin Takut
Rusia meluncurkan rudal balistik jarak menengah baru pada hari Kamis menuju Dnipro di Ukraina.
Editor: Muhammad Barir
Rusia Luncurkan Lagi Rudal Balistik Antarbenua ke Ukraina, Zelenskyy Sebut Putin Takut
TRIBUNNEWS.COM- Rusia meluncurkan rudal balistik jarak menengah baru pada hari Kamis menuju Dnipro di Ukraina.
Itu adalah sebuah serangan yang awalnya dikatakan oleh para pejabat di Kyiv sebagai rudal balistik antarbenua.
IRBM (intermediate-range ballistic missile) eksperimental tersebut didasarkan pada rudal RS-26 Rubezh Rusia, wakil sekretaris pers Pentagon Sabrina Singh mengonfirmasi pada hari Kamis dalam sebuah pengarahan, tanpa memberikan rincian spesifik lainnya.
Ia juga mengonfirmasi bahwa AS telah diberi tahu "sebentar" sebelum peluncuran.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa Amerika Serikat memberi pengarahan kepada Ukraina dan sekutu serta mitra dekat lainnya dalam beberapa hari terakhir mengenai kemungkinan penggunaan senjata semacam itu oleh Rusia untuk membantu mereka bersiap.
Menurut pejabat tersebut, Rusia kemungkinan hanya memiliki "sedikit" rudal eksperimental ini.
Peluncuran tersebut meningkatkan prospek senjata nuklir; IRBM dan ICBM keduanya dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.
Seorang pejabat AS mengonfirmasi bahwa rudal balistik yang ditembakkan Rusia ke Dnipro berisi MIRV, atau multiple independent targetable reentry vehicle, yang berarti rudal tersebut memiliki beberapa hulu ledak yang mengenai sasaran.
Teknologi MIRV digunakan dalam ICBM untuk menggunakan beberapa hulu ledak nuklir di atas rudal sehingga dapat menyerang beberapa sasaran.
Rudal yang digunakan pada hari Kamis tidak membawa hulu ledak nuklir.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membahas peluncuran rudal tersebut pada hari Kamis dalam pidato malamnya, dengan mengatakan bahwa "rudal balistik baru telah digunakan" dan menyebutnya sebagai "eskalasi yang jelas dan parah dalam skala dan kebrutalan perang ini."
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam sambutannya pada hari Kamis setelah peluncuran rudal, mengatakan Rusia memiliki hak untuk menggunakan senjatanya terhadap fasilitas militer negara-negara yang menggunakan senjata mereka terhadap Rusia.
"Kami menganggap diri kami berhak menggunakan senjata kami terhadap objek militer negara-negara yang mengizinkan penggunaan senjata mereka terhadap objek kami. Jika terjadi peningkatan tindakan agresif, kami akan merespons dengan tegas dan dengan cara yang sama," kata Putin.