Hamas Sepakat 3 Poin Prinsip, Hamas dan Israel Semakin Dekat dengan Kesepakatan Gencatan Senjata
Sebuah sumber menyebutkan, delegasi dari Hamas, Israel, Amerika Serikat dan Qatar sedang berada di ibu kota Mesir untuk melakukan perundingan.
Penulis: Muhammad Barir
Hamas Sepakat 3 Poin Prinsip, Hamas dan Israel Semakin Dekat dengan Kesepakatan Gencatan Senjata
TRIBUNNEWS.COM- Sebuah sumber menyebutkan, delegasi dari Hamas, Israel, Amerika Serikat dan Qatar sedang berada di ibu kota Mesir untuk melakukan perundingan.
Sumber tersebut mengonfirmasi bahwa Hamas dan negara-negara Arab telah menyetujui prinsip-prinsip tersebut, termasuk tiga poin.
Pertama, menghentikan perang di Gaza dan membangun cakrawala politik untuk solusi dua negara.
Kedua, pemerintahan teknokratis akan mengelola rekonstruksi Gaza pascaperang.
Ketiga, rekonsiliasi berbagai faksi politik Palestina dan masuknya Hamas ke dalam PLO berdasarkan satu visi Arab-Palestina.
Hamas dan Israel dilaporkan semakin dekat dengan kesepakatan Gencatan Senjata, negosiasi sedang berlangsung di Kairo.
Delegasi dari Hamas, Israel, Amerika Serikat dan Qatar sedang berada di ibu kota Mesir untuk melakukan perundingan.
Israel dan Hamas membuat kemajuan menuju gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan, Associated Press (AP) melaporkan pada 13 Februari.
Perundingan akan dilanjutkan pada hari Selasa di Kairo, di mana para pejabat dari Qatar, AS, dan Israel hadir, menurut dua pejabat yang mengetahui langsung perundingan tersebut.
David Barnea, kepala badan intelijen Mossad, akan memimpin delegasi Israel, sementara direktur CIA William Burns akan memimpin delegasi AS. Hamas tidak memiliki delegasi di Kairo dan melakukan negosiasi melalui mediator.
Israel terus menahan ribuan warga Palestina di penjara-penjaranya, sementara Hamas menahan 100 warga Israel di Gaza dan sekitar 30 lainnya tewas akibat pemboman Israel.
Seorang pejabat senior Mesir mengatakan para mediator telah mencapai kemajuan negosiasi yang “relatif signifikan”.
Dia menambahkan pertemuan hari Selasa akan fokus pada “penyusunan rancangan akhir” perjanjian gencatan senjata enam minggu yang dimaksudkan untuk menghasilkan gencatan senjata permanen, namun rincian lengkap perjanjian tersebut belum diungkapkan.