Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panglima Syrsky Tak Mau Lagi Kehilangan Banyak Tentara, 'Pasukan Rusia Unggul Jumlah dan Senjata'

Syrsky dalam unggahannya di Telegram mengatakan Rusia yang telah unggul dalam sumberdaya manusia dan amunisi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Panglima Syrsky Tak Mau Lagi Kehilangan Banyak Tentara, 'Pasukan Rusia Unggul Jumlah dan Senjata'
Genya SAVILOV / AFP
Ilustrasi perang Rusia-Ukraina 

TRIBUNNEWS.COM -- Kondisi pasukan Ukraina di garis depan membuat panglima militer baru negara itu, Oleksandr Syrsky melunak.

Tentara Volodymyr Zelensky tersebut menghadapi situasi yang sangat sulit dan tegang di wilayah yang diperebutkan kedua negara tersebut.

Syrsky dan Menteri Pertahanan Rustem Umerov sebelumnya mengunjungi bagian timur Ukraina dan mereka sempat menemui pasukannya di garis depan.

Baca juga: Putin Diduga Melobi AS soal Gencatan Senjata Rusia-Ukraina, Berakhir Gagal Total

Dikutip dari Russia Today pada Kamis (15/2/2024), Syrsky mengatakan, bahwa tentara musuh ada di mana-mana. Tentara Ukraina kalah banyak, baik dari jumlah personel maupun senjata yang dimiliki.

Ia sebelumnya juga akan mengubah taktik pertempuran. Tak seperti sebelumnya saat ia banyak mengorbankan prajurit untuk menjebak tentara Rusia di Kota Bakhmut, kini Syrsky menyatakan tak ingin kehilangan banyak tentara.

Ukraina tak mau menderita kerugian untuk mempertahankan posisinya dibandingkan di bawah kepemimpinan sebelumnya.

Syrsky dalam unggahannya di Telegram mengatakan Rusia yang telah unggul dalam sumberdaya manusia dan jumlah amunisi.

Berita Rekomendasi

"Rusia meningkatkan upaya mereka dan memiliki keunggulan jumlah pasukan,” katanya.

Saat menjadi Komandan Angkatan Darat Ukraina, Syrsky dijuluki sebagai tukang 'tukang jagal' oleh media Politico karena ia mengorbankan puluhan ribu pasukannya untuk berperang di kota garam, Bakhmut.

Pekan lalu, Politico menuliskan saat perebutan kota Bakhmut, terjadi pertempuran brutal selama berbulan-bulan yang akhirnya dimenangkan oleh Rusia.

Baca juga: Tentara Rusia Bisa Dapatkan Jaringan Satelit Starlink Tanpa Izin Elon Musk, Ternyata Begini Caranya

Tentara juga memberinya julukan 'Jenderal 200', yang mengacu pada kode militer Soviet untuk tentara yang tewas dalam tugasnya.

Namun, Syrsky berubah setelah dilantik menjadi panglima. Ia menekankan pentingnya keselamatan nyawa tentara.

Ia mengatakan “lebih baik meninggalkan posisinya” daripada menderita korban. Niat serupa diungkapkannya dalam pernyataannya di Telegram, Rabu.

Avdiivka Masih jadi 'Neraka'

Sementara media Ukraina, Ukranska Pravda mengabarkan dari garis depan peperangan di Avdiivka situasi tetap genting.

Tentara Rusia disebut terus menambah jumlah pasukannya ke kota itu hingga Rabu (14/2/2024).

"Avdiivka adalah neraka. Brigade Penyerang Terpisah Ketiga menegaskan bahwa mereka telah segera dikerahkan untuk memperkuat pasukan Ukraina di wilayah Avdiivka," kata Komandan Brigade ke-3, Andrii Biletskyi.

Informasi yang didapatkan media tersebut, situasi di kota pada saat penempatan brigade sangatlah kritis.

"Batalyon terpisah dari Brigade ke-3 melakukan serangan ke wilayah Avdiivka yang dikuasai musuh. Pasukan musuh di daerah kita berjumlah kurang lebih 7 brigade," demikian laporan tersebut.

Meski demikian, perlawanan Ukraina menyebabkan dua brigade Angkatan Bersenjata Rusia mengalami kerusakan parah selama kehadiran mereka di front Avdiivka.

"Pada saat yang sama, situasi obyektif di Avdiivka masih genting dan tidak stabil. Musuh terus secara aktif merotasi pasukannya dan mengerahkan pasukan dan peralatan baru ke kota.”

"Kami dipaksa untuk berperang 360 derajat melawan brigade baru yang dikerahkan musuh," kata Andrii Biletskyi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas