Gara-gara Terus Diserang Israel, Lebanon akan Ngadu ke Dewan Keamanan PBB
Pemerintah Lebanon akan mengadu ke Dewan Keamanan PBB karena Israel terus menyerang wilayahnya dan menewaskan warga sipil di sejumlah wilayah.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, meminta Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdullah Bou Habib, untuk mengajukan keluhan mendesak baru terhadap Israel ke Dewan Keamanan PBB.
Desakan ini menyusul serangan Israel di wilayah Lebanon yang semakin intens, seiring memanasnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah di Lebanon selatan.
“Mengingat masih adanya agresi Israel, jatuhnya para martir (korban jiwa), dan kehancuran besar-besaran yang disebabkan oleh agresi di Lebanon selatan, saya berkonsultasi dengan Menteri Luar Negeri dan Emigran, Abdullah Bou Habib, mengenai situasi ini, dan meminta agar pengaduan baru yang mendesak diajukan terhadap Israel ke Dewan Keamanan PBB,” kata Najib Mikati dalam pernyataannya, Kamis (15/2/2024).
Ia mengatakan, pemerintah Lebanon sudah meminta Hizbullah dan Israel agar berkomitmen pada ketenangan sehingga tidak membahayakan warga sipil, namun semuanya sia-sia.
“Meskipun kami menekankan ketenangan dan menyerukan semua pihak untuk berkomitmen terhadap non-eskalasi, kami melihat pendudukan Israel terus melanjutkan agresinya, yang mendorong kami untuk meminta pemangku kepentingan internasional yang peduli dengan inisiatif mengenai langkah-langkah yang diambil untuk mengekang pendudukan (Israel),” tambahnya.
Sejak 8 Oktober, Lebanon telah mengajukan beberapa pengaduan ke Dewan Keamanan PBB, menuduh Israel melanggar Resolusi 1701.
Israel Serang Lebanon
Sebelumnya, juru bicara militer Israel mengumumkan penargetan wilayah Lebanon untuk merespons rentetan rudal yang diluncurkan oleh Hizbullah.
“Pesawat tempur memulai operasi respons besar-besaran terhadap Lebanon, setelah rentetan setidaknya 10 rudal diluncurkan hari ini dari Lebanon selatan menuju Kota Safed, menewaskan seorang tentara Israel dan melukai delapan lainnya. Salah satu dari mereka terluka parah," kata juru bicara militer itu, pada Rabu (14/2/2024).
Serangan itu menyusul terbunuhnya satu tentara wanita Israel dan tujuh lainnya terluka akibat rudal yang ditembakkan oleh Hizbullah.
Israel mengklaim serangan balasannya berhasil membunuh Ali Al-Debs, salah satu pemimpin pasukan Radwan, unit elit Hizbullah di Kota Nabatieh.
Baca juga: Pejabat Top Hizbullah: Kami Selangkah Lagi Menang, Israel Tak Bisa Hidup Berdampingan dengan Manusia
Menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon, sebuah drone Israel menargetkan sebuah bangunan tiga lantai dengan peluru kendali di Kota Nabatieh, yang relatif jauh dari perbatasan dengan Israel.
Pengeboman Israel di Kota Nabatieh menyebabkan 8 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dan sejumlah lainnya luka-luka pada hari itu.
Pada Kamis, jumlah korban meningkat menjadi 15 orang, termasuk 10 warga sipil.
Hizbullah Balas Serangan Israel
Menanggapi serangan Israel, Hizbullah membalasnya dengan menembakkan lusinan rudal ke wilayah Israel utara.