Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hizbullah Melancarkan Serangan Dahsyat yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya Terhadap Israel Utara

Hizbullah melancarkan serangan yang ‘belum pernah terjadi sebelumnya’ terhadap Israel utara.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Hizbullah Melancarkan Serangan Dahsyat yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya Terhadap Israel Utara
tangkap layar
Sistem peluncur rudal Falaq yang menjadi flagship dari gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah. 

Hizbullah Melancarkan Serangan Dahsyat yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya Terhadap Israel Utara

TRIBUNNEWS.COM- Hizbullah melancarkan serangan yang ‘belum pernah terjadi sebelumnya’ terhadap Israel utara.

Seorang tentara tewas, dan beberapa lainnya terluka di sebuah pusat komando di Safad, salah satu dari beberapa lokasi yang menjadi sasaran pada Rabu pagi.

Setidaknya satu tentara Israel tewas dan beberapa lainnya terluka pada 14 Februari setelah roket dari Lebanon mendarat di kota Safad yang diduduki di utara.

Beberapa roket ditembakkan dari Lebanon menuju beberapa lokasi Israel, termasuk pangkalan udara Meron dan markas komando utara Israel di Safad, media Ibrani melaporkan. Sebuah roket langsung menghantam lokasi komando utara.

“Banyak peluncuran yang teridentifikasi melintasi dari Lebanon ke wilayah Netua, Manara, dan ke pangkalan IDF di Israel utara,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Pejabat Top Hizbullah: Kami Selangkah Lagi Menang, Israel Tak Bisa Hidup Berdampingan dengan Manusia

Akibat peluncuran tersebut, seorang tentara IDF tewas dan beberapa tentara IDF lainnya terluka. Salah satu korban luka diterbangkan ke rumah sakit di Haifa karena pecahan peluru di tengkoraknya, The Times of Israel melaporkan.

Berita Rekomendasi

Hizbullah belum mengumumkan serangan tersebut di halaman media militernya.

Beberapa media Israel menyebut serangan itu sebagai serangan yang “belum pernah terjadi sebelumnya,” dan merupakan serangan terbesar dan paling serius sejak pertempuran meletus di perbatasan Lebanon pada bulan Oktober.

“Ini bukan tetesan [roket], ini perang. Sudah waktunya untuk meninggalkan ‘konsepsi’ di utara juga,” Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir, menyerukan peningkatan dan perubahan taktik Israel melawan perlawanan Lebanon.

Baca juga: Serangan Hizbullah Hantam Kota Safed, Roket Grad Secara Acak Bisa Lolos dari Cegatan Iron Dome 

Anggota Knesset dan mantan menteri keuangan Avigdor Lieberman mengatakan “garis merah telah berubah menjadi bendera putih” dan “kabinet perang Israel telah menyerah pada Hizbullah dan kehilangan wilayah utara.”

Serangan itu terjadi satu hari setelah pidato pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

“Siapa pun yang mengancam kami dengan perluasan perang, kami mengancamnya dengan perluasan juga,” kata Nasrallah.

Pemimpin perlawanan tersebut bersumpah Hizbullah tidak akan berhenti berperang sampai perang di Gaza berakhir.

Dia juga menolak usulan baru-baru ini yang dibuat oleh negara-negara barat, termasuk Perancis dan Amerika Serikat, untuk mengurangi ketegangan di wilayah selatan melawan Israel.

“Delegasi yang datang ke Lebanon ini mencoba mengintimidasi kami… upaya ini sia-sia, dan manfaat yang mereka berikan kepada kami tidak dapat mempengaruhi posisi kami dan tidak akan menghentikan front ini.”

(Sumber: The Cradle)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas