Menteri Israel: Perang Lawan Hamas Jalan Terus Saat Ramadan, Mesir Bantu Siapkan Serbuan Rafah
Israel dapat melanjutkan perangnya terhadap Hamas selama bulan suci Ramadan, kata Benny Gantz, menteri kabinet perang Israel.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Namun, Kairo telah berulang kali meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan invasi Israel di Gaza dapat membuat warga Palestina terpaksa mengungsi ke Sinai, lapor Arab News.
Sumber pertama mengatakan pembangunan kamp tersebut dimulai tiga atau empat hari lalu.
Lokasi tersebut akan menjadi tempat berlindung sementara jika ada orang yang melintasi perbatasan “sampai resolusi tercapai”.
Tiga sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa Mesir telah mulai mempersiapkan daerah gurun dengan beberapa fasilitas dasar yang dapat digunakan untuk melindungi warga Palestina.
Sumber yang dihubungi Reuters untuk berita ini menolak disebutkan namanya karena sensitifnya masalah ini.
Seorang sumber mengatakan Mesir optimistis perundingan gencatan senjata dapat menghindari skenario seperti itu.
PBB Tak Percaya Israel Mau Evakuasi Pengungsi Palestina
Israel menyebut tentaranya sedang menyusun rencana untuk mengevakuasi warga sipil dari Rafah ke wilayah lain di Jalur Gaza.
Namun Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths tak yakin atas klaim Israel mau mengevakuasi pengungsi Palestina.
Berbicara pada Kamis (15/2/2024), Griffiths menilai dalih Israel orang-orang di Gaza dapat mengungsi ke tempat yang aman adalah sebuah “ilusi”.
Pada faktanya, Israel memang menyerang koridor pengungsian yang mereka tunjuk sendiri saat meminta warga Gaza utara pindah ke selatan di awal perang.
Lebih jauh, Griffiths menyebut skenario evakuasi pengungsi di Rafah ini “semacam mimpi buruk Mesir”, dikutip dari Haaretz.
Mesir telah menyatakan penolakannya terhadap perpindahan warga Palestina dari Gaza sebagai bagian dari penolakan negara-negara Arab terhadap terulangnya “Nakba”, atau “malapetaka”.
Ketika ditanya oleh Reuters tentang pernyataan sumber tersebut yang mengatakan Mesir sudah menyiapkan kawasan pengungsian, kepala layanan informasi negara Mesir mengatakan: “Hal ini tidak memiliki dasar kebenaran.
"Saudara-saudara kita di Palestina telah mengatakannya dan Mesir telah mengatakan bahwa tidak ada persiapan untuk kemungkinan ini.”
(oln/jp/rtrs/*)