Zionis Serang Lebanon, 9 Orang Tewas, 7 di Antaranya Warga Sipil
Zionis melancarkan serangan terhadap Lebanon pada Rabu (14/2/2024) malam.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Zionis melancarkan serangan terhadap Lebanon pada Rabu (14/2/2024) malam.
Ahram English, mengutip sumber resmi mengatakan bahwa awalnya ada sembilan orang tewas, tujuh di antaranya adalah warga sipil.
"Pada Rabu (14/2/2024), empat warga sipil, dari keluarga yang sama, termasuk dua wanita, tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di kota Nabatiyeh," kata sumber keamanan Lebanon kepada AFP.
Di Nabatieh, serangan itu merobohkan sebagian bangunan, menewaskan tujuh anggota keluarga yang sama, termasuk seorang anak, kata Kantor Berita Nasional yang dikelola pemerintah.
Seorang anak laki-laki yang awalnya dilaporkan hilang ditemukan hidup di bawah reruntuhan.
Sumber tersebut menerangkan bahwa penghuni apartemen yang menjadi sasaran tidak memiliki hubungan dengan Hizbullah.
Dalam laporan terbaru dari Al Jazeera menyebutkan bahwa korban jiwa telah meningkat menjadi 10 orang.
Meski tidak ada yang segera memberikan rincian terkait serangan roket, baku tembak telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik bisa semakin meluas.
Baca juga: Serangan Zionis ke Lebanon Makin Ngawur, Belasan Warga Sipil Jadi Tumbal
Tentara Israel mengatakan bahwa Sersan Omer Sarah Benjo (20) tewas akibat peluncuran (roket) yang dilakukan dari wilayah Lebanon di sebuah pangkalan di Israel utara.
"Jet tempur menyerang serangkaian sasaran teror Hizbullah di beberapa wilayah Lebanon selatan termasuk Adshit dan Sawwaneh," kata militer Israel.
Militer Israel dan kelompok Lebanon yang didukung Iran telah saling baku tembak setiap hari sejak perang Israel di Gaza dimulai pada bulan Oktober.
Rentetan roket yang ditembakkan dari Lebanon pada Rabu (14/2/2024) pagi menghantam kota Safed di Israel utara, menewaskan seorang tentara Israel dan melukai delapan orang.
Layanan darurat Magen David Adom Israel mengatakan tujuh orang terluka dalam kebakaran dari Lebanon, lima di antaranya di kota Safed.
Seorang fotografer AFP melihat petugas medis dan tentara mengevakuasi orang yang terluka dengan helikopter militer dari rumah sakit Ziv di Safed.
Instansi pemerintah, sekolah dan Universitas Lebanon ditutup pada hari Kamis sebagai protes atas serangan tersebut.
Kantor Berita Nasional (NNA) Lebanon mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel menargetkan sebuah rumah di Sawwaneh, Lebanon selatan.
Badan tersebut mengatakan serangan Israel lainnya yang menargetkan desa Adshit.
Pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine mengatakan bahwa "agresi ini... tidak akan dibiarkan begitu saja".
Sehari sebelumnya, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan bahwa tembakan dari Lebanon selatan akan berakhir “ketika serangan terhadap Gaza berhenti dan ada gencatan senjata” antara sekutu kelompok tersebut di Palestina, Hamas, dan musuh bebuyutannya, Israel.
“Jika mereka (Israel) memperluas konfrontasi, kami akan melakukan hal yang sama,” Nasrallah memperingatkan.
Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon di tengah meningkatnya ketegangan regional.
Kekhawatiran semakin meningkat terhadap konflik besar lainnya antara Israel dan Hizbullah, yang terakhir berperang pada tahun 2006.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)