AS Tumpuk Kapal Induk di Laut China Selatan, Endus Manuver Beijing Jelang Pelantikan Presiden Taiwan
Menahan Tiongkok di kawasan ini tetap menjadi prioritas utama, bahkan jika hubungan bilateral Amerika dan China telah membaik.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amerika Serikat kemungkinan akan mengerahkan hampir setengah dari kapal induknya di kawasan Indo Pasifik tahun ini.
Sejumlah analis hubungan internasional menyebut langkah Washington ini sebagai sinyal pencegahan terhadap meningkatnya aktivitas militer Tiongkok dan Korea Utara.
Saat ini, tiga kapal induk AS sudah beroperasi di Samudera Pasifik bagian barat.
Sedangkan dua lagi sedang dalam perjalanan.
Kedatangan 3 gugus tempur kapal induk Amerika di kawasan Laut China Selatan nantinya merupakan kali pertama Washington mengerahkan 5 Kapal Induk dalam satu kawasan, di waktu yang bersamaan.
USS Abraham Lincoln – bagian dari Armada Pasifik Angkatan Laut AS – terlihat keluar dari pelabuhan asalnya di San Diego, California dan berlayar menuju Pasifik barat pada tanggal 5 Februari.
Kabar ini dirilis Fleet and Marine Tracker dari Institut Angkatan Laut AS.
USS George Washington juga diperkirakan akan dikerahkan di wilayah tersebut untuk menggantikan USS Ronald Reagan, yang akan direlokasi dari Yokosuka, Jepang untuk pemeliharaan di galangan kapal angkatan laut Puget Sound di Washington.
USS George Washington adalah kapal induk bertenaga nuklir pertama yang dikerahkan ke Jepang.
Kapal ini bertugas dari tahun 2008-2015 sebelum digantikan oleh Ronald Reagan untuk pengisian bahan bakar paruh baya di dua reaktornya, serta perbaikan, peningkatan dan modernisasi. .
Selain USS Ronald Reagan, USS Carl Vinson dan USS Theodore Roosevelt masing-masing ditempatkan di Guam dan Hawaii pada hari Senin dan diperkirakan akan berada di Pasifik barat hingga April dan Juli.
Bulan lalu, kelompok penyerang Theodore Roosevelt dan Carl Vinson mengambil bagian dalam Acara Dek Multi-Besar dengan Jepang di Laut Filipina yang mencakup peningkatan operasi komunikasi maritim, operasi perang udara, dan operasi penerbangan lintas dek.
Menurut Armada ke-7 Angkatan Laut AS, latihan itu dimaksudkan "untuk memperkuat operasi maritim terintegrasi di laut dan kesiapan tempur".
“Kita akan lebih mampu ketika kita bekerja sama untuk mengatasi tantangan keamanan maritim bersama,” kata Laksamana Muda Christopher Alexander, komandan Kapal Induk USS Theodore Roosevelt.