Pasukan Ukraina Ditarik Mundur, Kota Avdiivka Segera Jatuh ke Rusia
Pasukan Ukraina terancam mengalami kekalahan dan tidak mamu mempertahankan Kota Avdiivka di wilayah Donbass.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pasukan Ukraina terancam mengalami kekalahan dan tidak mamu mempertahankan Kota Avdiivka di wilayah Donbass.
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskyi mengumumkan penarikan unit Ukraina dari Avdiivka.
Sejumlah jenderal yang memimpin para pembela Ukraina di garis depan telah pesimis dengan peperangan tersebut.
Baca juga: Ukraina Kehabisan Amunisi, AS: Avdiivka Terancam Jatuh ke Tangan Rusia
Brigadir Jenderal Aleksandr Tarnavsky memimpin pasukan Kiev di sektor tersebut mengatakan pasukannya masih terus bermanuver. "Posisi sangat sulit, tapi terkendali," kata Tarnavsky dalah postingan di Telegram, Sabtu (17/2/2024).
Dikutip dari Russia Today, Tarnavsky memposting status tersebut setelah AS memperingatkan Rusia akan segera merebut kota tersebut, yang telah berada di garis depan sejak tahun 2014.
“Rencana penguatan unit sedang dilakukan dan pasukan sedang bermanuver ke arah yang terancam. Pertempuran sengit sedang terjadi di kota,” ujarnya.
Ia menambahkan, pasukan Kiev sedang mempersiapkan posisi baru untuk “memperhitungkan semua skenario yang mungkin terjadi.
Tarnavsky menekankan bahwa meskipun Kiev menghargai wilayah yang dikuasainya, “nilai dan prioritas tertinggi bagi kami adalah pelestarian kehidupan seorang tentara Ukraina.”
Namun, laporan lain dari garis depan memberikan gambaran yang lebih suram bagi pasukan Ukraina di sektor ini.
Rodion Kudryashov, wakil komandan Brigade Penyerang Ukraina ke-3, yang baru-baru ini segera dikerahkan kembali ke Avdiivka, mengatakan sebagian dari unit tersebut telah dikepung dan menggambarkan situasinya sebagai “kritis.”
Baca juga: Rusia Jatuhkan 2 Bom Pesawat Berpemandu di Kharkiv, Pasangan Suami Istri dan Remaja 17 Tahun Tewas
Awal pekan ini, beberapa laporan media dan saluran Telegram Rusia menyatakan bahwa pasukan Moskow telah berhasil memotong jalan utama menuju Avdiivka, sehingga mempersulit logistik bagi pasukan Ukraina.
Pada Jumat, panglima militer Ukraina Aleksandr Syrsky mengumumkan penarikan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di media sosial pada Sabtu dini hari, dengan alasan bahwa penarikan tersebut adalah bagian dari “langkah untuk menstabilkan situasi dan mempertahankan posisi kami.”
“Berdasarkan situasi operasional di sekitar Avdiivka, untuk menghindari pengepungan dan menjaga nyawa serta kesehatan prajurit, saya memutuskan untuk menarik unit kami dari kota dan beralih ke pertahanan di jalur yang lebih menguntungkan,” katanya.
Perintah tersebut menyusul laporan bahwa pasukan Ukraina di wilayah tersebut hampir seluruhnya terkepung dan menghadapi serangan yang hampir terus-menerus dalam beberapa hari terakhir, dengan seorang komandan setempat mengatakan bahwa pertempuran di wilayah tersebut “beberapa kali lebih mengerikan daripada pertempuran terpanas pada fase perang ini.
”Dia merujuk pada perebutan kota Artyomovsk (juga dikenal sebagai Bakhmut di Ukraina) sebelumnya, yang jatuh ke tangan pasukan Rusia tahun lalu setelah pengepungan yang panjang.
Mundur dari Avdiivka
Sementara komandan Brigade Penyerangan ke-3, pendiri Azov dan mantan anggota parlemen menyatakan pasukan UKraina segera mundur dari Avdiivka.
Ia menyempatkan diri berterima kasih kepada para prajurit Brigade ke-3 atas perjuangan mereka berikan kepada musuh di kota itu.
"Saya berterima kasih kepada para prajurit atas perjuangan berharga yang mereka berikan kepada musuh di Avdiivka, dalam menghadapi keunggulan jumlah pasukan Rusia dalam hal tenaga kerja, peralatan, dan peluru," ujarnya.
“Kami mundur ke posisi siap untuk bangkit dan menyerang balik dengan lebih keras. Saya berterima kasih kepada komando atas keputusan seimbang mereka. Pertempuran terus berlanjut,” ujarnya.
Sebelumnya, Brigade Serangan Terpisah ke-3 melaporkan bahwa dua brigade Rusia telah dikalahkan secara kritis di front Avdiivka, namun pembela Ukraina harus "bertarung 360 derajat" dan Rusia mengerahkan pasukan baru ke Avdiivka.
Mengutip militer Ukraina, Washington Post melaporkan pada hari Kamis bahwa beberapa pasukan Kiev telah mundur dari wilayah tersebut, dan kejatuhan kota tersebut “hanya masalah waktu saja.”
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pada hari yang sama bahwa “Avdiivka berisiko jatuh ke dalam kendali Rusia,” dan menyatakan bahwa “Rusia terus menekan posisi Ukraina setiap hari.”
Avdiivka telah menjadi kota garis depan sejak tahun 2014 ketika permusuhan pertama kali meletus di Donbass menyusul kudeta yang didukung Barat di Kiev. Sejak itu, Ukraina menggunakan kota itu sebagai tempat melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil di Donetsk, hanya 20 km ke arah selatan.