Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Bebek Mati Kedinginan di Xinjiang, Suhu Tiongkok Tiba-tiba Turun Menjadi -52 Derajat Celcius

Sebuah video viral memperlihatkan ratusan bebek di Xinjuang, Tiongkok mati karena kedinginan.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Ratusan Bebek Mati Kedinginan di Xinjiang, Suhu Tiongkok Tiba-tiba Turun Menjadi -52 Derajat Celcius
Tangkapan layar Twitter
Sebuah video viral memperlihatkan ratusan bebek di Xinjuang, Tiongkok mati karena kedinginan. Saat ini, suhu di beberapa wilayah di Xinjiang (Tiongkok) tiba-tiba turun menjadi -52,3 derajat celcius (-61,6 derajat Fahrenheit). 

Ratusan Bebek Mati Kedinginan di Xinjiang, Suhu Tiongkok Tiba-tiba Turun Menjadi -52 Derajat Celcius

TRIBUNNEWS.COM- Sebuah video viral memperlihatkan ratusan bebek di Xinjuang, Tiongkok mati karena kedinginan.

Mayat-mayat bebek itu mati kedinginan dalam cuaca dingin membeku. Mereka mati saat berusaha berenang di cuaca dingin membeku.

Saat ini, suhu di beberapa wilayah di Xinjiang (Tiongkok) tiba-tiba turun menjadi -52,3 derajat celcius (-61,6 derajat Fahrenheit).

Ini merupakan penurunan tajam sebesar 45 derajat dari suhu semula, dan karena penurunan suhu itu, banyak unggas air mati dalam jumlah besar.

Xinjiang di Tiongkok berjuang melawan cuaca dingin terparah dalam lebih dari enam dekade.

Baca juga: Momen Kucing Bobby Temani Prabowo Terima Kunjungan Dubes Tiongkok di Kertanegara

Suhu memecahkan rekor selama 64 tahun di wilayah Xinjiang, paling barat Tiongkok, turun hingga minus 52,3 derajat Celcius (minus 63,4 derajat Farenheit) di tengah cuaca dingin dan gangguan lalu lintas setelah liburan Tahun Baru Imlek.

Berita Rekomendasi

Beberapa wilayah di Tiongkok sedang berjuang melawan cuaca beku ketika orang-orang kembali dari perayaan hari libur terbesar tahun ini selama seminggu.

Tepat sebelum bencana dimulai, badai salju dan hujan es telah membuat para pelancong terdampar di jalur kereta api dan jalan raya.

Media pemerintah mengatakan bahwa suhu yang tercatat pada hari Minggu di kotapraja Tuerhong di wilayah Fuyun adalah yang terendah sejak pencatatan dimulai di Xinjiang, melampaui suhu minus 51,5 C (minus 60,7 F) yang tercatat pada 21 Januari 1960.

Angka tersebut hanya sedikit dibandingkan suhu nasional terendah yaitu minus 53 derajat Celcius (minus 63,4 derajat Fahrenheit) di Mohe, sebuah kota di timur laut provinsi Heilongjiang pada 22 Januari tahun lalu.

Melalui cuaca dingin dan salju selama beberapa hari, 853 km (530 mil) jalan terkena dampak di wilayah Altay, kata penyiar CCTV. Hal ini mendorong otoritas jalan raya untuk mengirimkan 47 kendaraan dan 86 penyelamat untuk menghilangkan salju dalam semalam.

Data Kementerian Perhubungan menunjukkan wilayah Mongolia Dalam dan Xinjiang, serta provinsi Liaoning, Jilin dan Heilongjiang telah menutup 43 ruas jalan dan 623 stasiun tol, kata CCTV pada Senin.

Otoritas cuaca nasional menaikkan peringatan akan kondisi cuaca beku ke level tertinggi kedua, kata surat kabar Global Times, dengan penurunan drastis diperkirakan akan terjadi di seluruh negara hingga Kamis.

Daerah yang terkena dampak paling parah mencakup sebagian Mongolia Dalam, Tiongkok timur laut, provinsi tengah Hubei, dan Hunan di selatan, tambahnya.

Cuaca ekstrem di Tiongkok selama setahun terakhir berkisar dari badai pasir hingga hujan lebat dan panas terik yang memecahkan rekor selama musim panas, serta beberapa topan.

Selama akhir pekan, badai pasir hebat menyelimuti beberapa kota di wilayah Ningxia Hui, termasuk ibu kotanya, Yinchuan.

(Sumber: X, Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas