Arti Veto Amerika Serikat Terhadap Resolusi Gencatan Senjata, Lawan 153 Negara yang Serukan Damai
Amerika Serikat baru saja mengeluarkan vetonya untuk yang ketiga terhadap resolusi Gencatan Senjata di Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Arti Veto Amerika Serikat Terhadap Resolusi Gencatan Senjata, Lawan 153 Negara yang Serukan Damai
TRIBUNNEWS.COM- Amerika Serikat baru saja mengeluarkan vetonya untuk yang ketiga terhadap resolusi Gencatan Senjata di Gaza.
Veto Amerika Serikat itu terjadi dalam 137 hari genosida Israel terhadap warga Gaza, dan karena Veto itu, Israel dapat izin untuk melanjutkan Genosida di Gaza.
Veto itu, bertentangan dengan keinginan 153 negara lain yang sebelumnya telah menyerukan Perdamaian atau Gencatan Senjata di Gaza.
Veto Amerika Serikat itu, melawan seruan luar biasa Pasal 99 oleh UNSG dan melawan keputusan Mahkamah Internasional yang menganggap genosida masuk akal dan kewajiban untuk mencegahnya.
Amerika Serikat telah mengeluarkan veto untuk yang ketiga kalinya terhadap resolusi gencatan senjata di Gaza.
Duta Besar Rusia mengatakan Washington terus memberi Israel 'izin untuk membunuh'.
AS mengeluarkan hak veto terhadap resolusi gencatan senjata Gaza di Dewan Keamanan PBB pada tanggal 20 Februari, yang merupakan veto ketiga sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober.
Resolusi hari Selasa, yang diajukan oleh Aljazair atas nama seluruh negara Arab, menuntut “gencatan senjata kemanusiaan segera” dan diakhirinya perang di Gaza.
Baca juga: AS Veto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza yang Ke-3 Kali, AS Terus Beri Israel Izin untuk Membunuh
Resolusi Aljazair menyerukan penghentian “pengungsian paksa penduduk sipil Palestina yang melanggar hukum internasional,” dan menuntut “penghentian segera terhadap pelanggaran tersebut dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat.”
Amar Benjama, duta besar Aljazair, berbicara kepada Dewan Keamanan, menyatakan bahwa “sekarang adalah waktu untuk bertindak dan waktu untuk kebenaran.”
Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield menyatakan bahwa Washington mengusulkan resolusi terpisah yang menyerukan gencatan senjata dengan syarat semua tawanan Israel di Gaza dibebaskan, dan menambahkan bahwa sudah saatnya dewan mengutuk Hamas.
“Mari kita berkomitmen untuk melakukan hal ini dengan cara yang benar dan pada waktu yang tepat,” tambah Thomas-Greenfield, tanpa menyebutkan ribuan warga Palestina yang ditawan di penjara-penjara Israel.
Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia menyatakan kepada dewan bahwa Washington terus memberikan “izin untuk membunuh” kepada Israel.