Australia akan Bangun Pangkalan Angkatan Laut Terbesar sejak PD II, Rudal Tomahawk Masuk Pengadaan
Menteri Pertahanan Australia, Richard Males telah mengumumkan rencana selama satu dekade atau 10 tahun ke depan.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles telah mengumumkan rencana selama satu dekade atau 10 tahun ke depan.
Dalam perencanannya, Australia akan menggandakan armada kapal perangnya dan meningkatkan belanja pertahanannya sebesar tambahan 7,25 miliar dollar.
Angkatan Laut Australia akan menambah armada kapal perang permukaan utamanya menjadi 26 kapal dari 11 kapal.
Rencana untuk memperkuat armada tersebut mencakup enam fregat kelas Hunter, 11 fregat tujuan umum, tiga kapal perusak perang udara dan enam kapal perang permukaan canggih yang tidak perlu diawaki, dikutip dari Al Jazeera.
Dari beberapa armada tersebut akan dipersenjatai dengan rudal Tomahawk.
Sehingga mampu meluncurkan serangan jarak jauh pada sasaran.
Kapal-kapal tersebut dapat dirilis pada pertengahan tahun 2030-an.
Sementara untuk 11 kapal fregrat ini akan dipercepat perlisannya.
Tujuannya untuk menggantikan kapal kelas ANZAC yang sudah tua.
Adapun 3 kapal fregat pertama akan dibangun di luar negeri dan diharapkan mulai beroperasi sebelum tahun 2030.
Males mengatakan dengan digandakannya armada perang, maka ini akan menjadi pangkalan angkatan laut terbesar sejak Perang Dunia II.
“Ini adalah armada terbesar yang kami miliki sejak akhir perang dunia kedua,” kata Marles kepada wartawan.
Baca juga: Anggota Parlemen Australia Sangat Mendukung Kebebasan Pendiri WikiLeaks Julian Assange
Menurut Marles rencana ini dimaksudkan untuk memperluas keadaan strategis Australia.
“Keputusan yang kami ambil saat ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam belanja pertahanan dan hal ini diperlukan, mengingat kompleksitas keadaan strategis yang dihadapi negara kami,” kata Marles.