China Kecam Langkah AS Memveto Resolusi DK PBB Terkait Gencatan Senjata di Gaza
China menilai langkah AS ini seolah-olah menunjukkan bahwa PBB memberi "lampu hijau" untuk pembantaian di Gaza terus berlanjut.
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
![China Kecam Langkah AS Memveto Resolusi DK PBB Terkait Gencatan Senjata di Gaza](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/perwakilan-cina-di-pbb-zhang-jun-menghadiri-pertemuan-dewan-keamanan-pbb.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat kembali menggunakan hak veto dalam menghentikan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB terkait konflik Israel di Gaza pada hari Selasa (20/2/2024) waktu setempat.
Tindakan terbaru rezim Joe Biden ini pun dinilai banyak pihak kembali menghambat langkah untuk menghentikan kekerasan manusiawi di Gaza.
Salah satu negara yang mengkritik keras langkah AS melakukan veto terhadap resolusi DK PBB adalah China.
Dikutip Tribunnews dari BBC, China mengkritik keras langkah tersebut karena veto AS dinilai mengirim "pesan yang salah" kepada dunia,
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Cina untuk PBB, Zhang Jun.
Menurutnya, langkah AS ini seolah-olah menunjukkan bahwa PBB memberi "lampu hijau" untuk pembantaian di Gaza terus berlanjut.
Gedung Putih sendiri beralasan resolusi yang diusulkan oleh Aljazair akan "mengancam" perundingan untuk mengakhiri perang.
AS telah mengusulkan resolusi gencatan senjata versi mereka sendiri, yang juga memperingatkan Israel untuk tidak menginvasi kota Rafah.
Keputusan AS untuk memblokir resolusi Aljazair ini menimbulkan kemarahan di PBB mengingat langkah gencatan senjata tersebut sudah didukung oleh 13 dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB
Satu negara lainnya yang tak memberikan dukungan selain AS adalah Inggris yang memilih abstain.
Menanggapi veto tersebut, Zhang Jun menilai langkah AS menimbulkan mosi yang mengganggu berlangsungnya negosiasi diplomatik antara Israel dan Palestina.
Baca juga: Brigade Al-Qassam Bombardir 15 Tentara Israel dengan Peluru RPG: Ada yang Tewas, Terdengar Teriakan
"Dengan situasi di lapangan, ditambah langkah PBB yang terus menghindari secara pasif akan gencatan senjata segera, ini tidak ada bedanya dengan memberi lampu hijau untuk pembantaian yang terus berlanjut," katanya.
Zhang menilai bila gencatan senjata tak segera disepakati, maka konflik antara Palestina dan Israel bisa merembet kle negara-negara lainnya.
"Luapan konflik ini merusak stabilitas seluruh wilayah Timur Tengah yang mengakibatkan risiko meningkatnya perang yang lebih luas," tambahnya.
Menurut Zhang, satu-satunya langkah yang bisa dilakukan untuk menekan risiko tersebut adalah segerea meneken resolusi gencatan senjata antar kedua pihak.
"Hanya dengan memadamkan api perang di Gaza kita bisa mencegah api neraka melanda seluruh wilayah." pungkasnya.
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.