Dunia Internasional Ramai-ramai Mengecam AS, Setelah AS Veto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Lagi
Dunia ramai-ramai mengutuk veto terbaru Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB terhadap gencatan senjata di Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Dunia Internasional Ramai-ramai Mengecam AS, Setelah AS Veto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Dunia ramai-ramai mengutuk veto terbaru Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB terhadap gencatan senjata di Gaza.
Rusia berjanji tidak akan menyerah ketika Tiongkok mengatakan veto AS memberikan lampu hijau bagi berlanjutnya pembantaian Israel di Gaza.
Amerika Serikat kembali memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengenai perang Israel di Gaza, yang memicu kecaman luas dari negara-negara saingan dan sekutu.
Langkah tersebut merupakan veto ketiga AS terhadap resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata di Gaza, dan terjadi sehari setelah Washington mengedarkan resolusi yang akan mendukung gencatan senjata sementara terkait dengan pembebasan semua tawanan Israel dari wilayah kantong Palestina.
Pemungutan suara di dewan yang beranggotakan 15 orang tersebut menghasilkan hasil 13-1, dengan Inggris abstain, yang mencerminkan dukungan kuat dari negara-negara di seluruh dunia untuk mengakhiri konflik dahsyat yang telah menewaskan lebih dari 29.000 warga Palestina.
Berikut tanggapan negara-negara dan para pemimpin dunia:
China
Zhang Jun, utusan Tiongkok untuk PBB, menyatakan “kekecewaan dan ketidakpuasan yang kuat” terhadap AS, menurut kantor berita Xinhua.
“Veto AS mengirimkan pesan yang salah, mendorong situasi di Gaza menjadi lebih berbahaya,” kata Zhang, seraya menambahkan bahwa penolakan terhadap gencatan senjata di Gaza “tidak ada bedanya dengan memberikan lampu hijau terhadap pembantaian yang berkelanjutan”.
“Hanya dengan memadamkan api perang di Gaza, dunia dapat mencegah api neraka melanda seluruh wilayah,” kata dia seperti dikutip Xinhua.
Rusia
Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzia mengatakan veto AS menandai “halaman hitam lain dalam sejarah Dewan Keamanan”.
Dia menuduh AS mencoba mengulur waktu agar Israel dapat menyelesaikan “rencana tidak manusiawi” mereka di Gaza, yaitu mengusir warga Palestina dari wilayah tersebut dan “membersihkan” wilayah kantong tersebut sepenuhnya.