MER-C Sebut Faskes di Gaza yang Masih Beroperasi Hanya Tersisa 10 Persen, Kondisinya Serba Terbatas
Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan rumah sakit atau fasilitas kesehatan di Gaza, Palestina mayoritas sudah tak lagi berfungsi.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang ada di Gaza, Palestina mayoritas sudah tak lagi berfungsi atau beroperasi.
Berdasarkan informasi yang didapat pihaknya, hanya sekitar 10 persen rumah sakit yang masih berjalan.
Namun, rumah sakit yang masih bertahan itu juga tidak tersebar.
Misalnya hanya ada 2-3 rumah sakit yang ada di selatan Gaza.
“Informasi yang kami dengar sekitar 10 persen yang masih operasional rumah sakit di sana, itu pun beberapa tempat misalnya di selatan tinggal 2-3. Tidak semua rumah sakit masih bisa bertahan,” kata Sarbini dalam konferensi pers, Rabu (21/2/2024).
Baca juga: Rumah Sakit Al-Amal Gaza Kehabisan Air, Dokter Operasi Tanpa Anestesi, Pasien Menjerit Berjam-jam
Selain itu, fasilitas kesehatan yang tetap beroperasional tersebut juga memiliki kondisi yang memprihatinkan.
Sehingga, MER-C berharap dan terus meminta kepada otoritas terkait negara perbatasan Palestina agar membuka akses bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza.
Pasalnya masyarakat Gaza saat ini amat membutuhkan obat-obatan dan makanan.
Baca juga: Gaza Mencekam, Program Pangan Dunia Hentikan Pengiriman Bahan Pangan ke Wilayah Utara
“Dan rumah sakit yang bertahan ini rumah sakit yang sangat memprihatinkan sekali, makanya kita juga minta agar bantuan kemanusiaan bisa dibuka agar stok obat-obatan dan makanan bisa dipenuhi untuk warga Gaza,” kata dia.
Sementara soal rumah sakit Indonesia yang terletak di Gaza Utara, Sarbini pun mengatakan nasib faskes tersebut sudah lumpuh total alias tak lagi difungsikan.
“Sudah lumpuh, udah nggak berfungsi lagi,” katanya.