Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hadiri Rapat Kabinet Israel, Netanyahu Ungkap Rencana Pasca Perang di Jalur Gaza

Netanyahu mengungkap rencana Israel di Jalur Gaza setelah perang berakhir. Rencana ini disampaikan kepada kabinet keamanan Israel.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Hadiri Rapat Kabinet Israel, Netanyahu Ungkap Rencana Pasca Perang di Jalur Gaza
Ohad Zwigenberg / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 24 Desember 2023. --- Netanyahu mengungkap rencana Israel di Jalur Gaza pasca perang. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan rencana pasca perang di Jalur Gaza kepada kabinet politik dan keamanan Israel.

Netanyahu menginginkan Israel menduduki Jalur Gaza untuk mengendalikan keamanan tanpa batas waktu.

Pemimpin Israel itu juga berencana membangun zona penyangga keamanan di Jalur Gaza.

"Rencana Netanyahu mencakup Israel mencakup kebebasan aktivitas operasional di seluruh Jalur Gaza dan melucuti semua kemampuan militernya," menurut laporan Otoritas Penyiaran Israel, Jumat (23/2/2024).

Netanyahu juga tegas menolak perintah internasional mengenai penyelesaian permanen dengan Palestina, yaitu mengakui negara Palestina.

Dalam rencananya, Netanyahu ingin menutup Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Menurutnya, UNRWA harus diganti organisasi yang mengelola bantuan di Jalur Gaza.

BERITA REKOMENDASI

Bahkan, Netanyahu ingin hal terkait perlawanan terhadap Israel dihilangkan dari kurikulum pendidikan dan lembaga keagamaan.

Untuk masalah pemerintahan di Jalur Gaza, rencana yang diusulkan Netanyahu tidak secara spesifik menyebutkan Otoritas Palestina (PA) atau mengesampingkan partisipasinya dalam pemerintahan di Jalur Gaza.

Netanyahu menegaskan urusan sipil di Jalur Gaza akan dikelola oleh pejabat lokal yang memiliki pengalaman administratif dan tidak berhubungan dengan PA atau Hamas.

Rencana itu termasuk mengendalikan perbatasan Palestina-Mesir dan membangun dinding keamanan.

Baca juga: Knesset Israel Sepakat Tidak Mengakui Adanya Negara Palestina, Netanyahu Girang, Kebijakan Rasis

Dinding itu rencananya akan dilengkapi sarana pemantauan untuk mencegah penyelundupan dari atas dan bawah tanah.

Rencana yang diusulkan oleh Netanyahu tersebut menunjukkan Israel ingin mengambil kendali sipil dan keamanan di Jalur Gaza.

Otoritas Penyiaran Israel mengonfirmasi para menteri di dewan menteri keamanan kecil tidak memberikan suara untuk menyetujui dokumen Netanyahu.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 29.313 jiwa dan 69.333 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (22/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas