Pilot Angkatan Udara Amerika Serikat Protes Perang, Bakar Diri Sambil Meneriakkan Bebaskan Palestina
Pilot AS membakar dirinya sendiri dalam siaran langsung di depan kedutaan Israel di Washington, sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina.”
Penulis: Muhammad Barir
Seorang Pilot Angkatan Udara Amerika Serikat Membakar Dirinya Sambil Meneriakkan Bebaskan Palestina
TRIBUNNEWS.COM- Seorang pilot Angkatan Udara AS membakar dirinya sendiri dalam siaran langsung di depan kedutaan Israel di Washington, sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina.”
Pilot Amerika Serikat tersebut mengatakan sebelum membakar dirinya bahwa dia “tidak akan lagi terlibat dalam genosida di Gaza.”
Personil penjaga kedutaan berhasil mengendalikan pilot, memadamkan api, dan membawanya ke rumah sakit.
Dilaporkan sang Pilot berada dalam kondisi kritis.
Aksi untuk membela Palestina ternyata tidak hanya dilakukan oleh aktivis saja, bahkan seorang pilot aktif dari angkatan udara Amerika Serikat pun melakukannya.
Sayangnya, cara yang dilakukan adalah membakar diri di dekat kedutaan Israel.
Seorang pilot Amerika membakar dirinya di depan Kedutaan Besar Israel di Washington.
Pihak berwenang mengatakan bahwa seorang anggota militer AS membakar dirinya di depan Kedutaan Besar Israel di Washington pada Minggu sore.
Pria tersebut dibawa ke rumah sakit di kawasan tersebut, setelah anggota Dinas Rahasia AS berhasil memadamkan api.
Baca juga: Pilot Aktif Bakar Diri di Luar Kedubes Israel di AS, Sempat Teriak Free Palestine
Juru bicara Departemen Kepolisian Metropolitan mengatakan pria tersebut berada dalam kondisi kritis, dan juru bicara Angkatan Udara membenarkan bahwa insiden tersebut melibatkan seorang pilot yang bertugas aktif.
Polisi setempat dan Dinas Rahasia sedang menyelidiki insiden tersebut, namun motif pilot belum diketahui.
Kedutaan Besar Israel di Washington telah menjadi sasaran protes yang sedang berlangsung menentang perang di Gaza .
Perang tersebut menyebabkan pecahnya protes pro-Palestina di Amerika Serikat , dan protes tersebut dimulai setelah tanggal 7 Oktober, ketika Hamas melakukan serangan mendadak ke kota-kota Israel.