Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-734: Setelah Avdiivka, Rusia Mencaplok Desa Lastochkyne

Perang Rusia-Ukraina hari ke-734: Setelah Avdiivka, Rusia mencaplok desa Lastochkyne. Pasukan Ukraina mundur dari desa tersebut.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Perang Rusia-Ukraina Hari ke-734: Setelah Avdiivka, Rusia Mencaplok Desa Lastochkyne
STRINGER / AFP
Prajurit berbaris saat parade militer Hari Kemenangan di Rostov-on-Don pada 9 Mei 2023. -- Berikut ini perang Rusia-Ukraina hari ke-734. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-734 pada Selasa (27/2/2024).

Rusia mengklaim pasukannya telah merebut Desa Lastochkyne di Ukraina, sekitar lima kilometer barat laut Avdiivka.

Kemarin, militer Ukraina mengatakan mereka telah mundur dari Desa Lastochkyne untuk membantu desa tersebut menahan upaya pasukan Rusia untuk maju ke arah barat.

Mereka mengorganisir garis pertahanan baru untuk mencegah kemajuan lebih lanjut dari pasukan Rusia.

“Unit Angkatan Pertahanan Ukraina mundur dari Desa Lastochkyne untuk mengatur pertahanan di sepanjang garis pemukiman Orlivka, Tonenke, Berdychi dan mencegah musuh maju lebih jauh ke arah barat,” kata juru bicara OSU Tavria Dmytro Lykhova melaporkan hal ini melalui siaran telethon Yedyny Novyni, Selasa (27/2/2024).

Zelensky Ubah Aturan soal Mobilisasi

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menandatangani rancangan undang-undang tentang demobilisasi wajib militer, menurut laporan Verkhovna Rada.

Sebelumnya pada Senin (26/2/2024), Zelensky bersama Ketua Parlemen Ukraina, Ruslan Stefanchuk, menandatangani dokumen tersebut.

Berita Rekomendasi

RUU tersebut menetapkan, wajib militer yang masa dinasnya berakhir selama darurat militer dan/atau diperpanjang melebihi batas waktu, akan dibebaskan dari dinas militer ke cadangan sesuai waktu yang ditentukan.

Jerman Pasok Amunisi dan Drone ke Ukraina

Kemarin, Jerman melaporkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina.

Baca juga: Lesu Lawan Rusia, Ukraina Salahkan Negara Barat Tak Tepati Janji soal Senjata

Jerman secara khusus memasok amunisi artileri, drone, mesin ranjau, 250 set perkakas bahan peledak, 22 sistem sensor drone, dll.

Selain itu, daftar bantuan untuk Ukraina di masa depan di antaranya 10 kendaraan perbaikan dan evakuasi lapis baja Bergepanzer 2 tambahan dan 20 sensor anti-drone dan sistem jamming.

Jerman juga menjanjikan 12 terminal komunikasi satelit dan empat mobil untuk perlindungan perbatasan.

Takut Hadapi Rusia, Jerman Enggan Kirim Rudal Taurus ke Kyiv

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menegaskan kembali keengganannya untuk mengirim rudal jelajah Taurus ke Ukraina.

Ia takut pada risiko Jerman terlibat langsung dalam perang jika Taurus digunakan untuk mencapai sasaran jauh di wilayah Rusia.

“Ini adalah senjata jarak jauh, dan apa yang dilakukan Inggris dan Prancis dalam hal penargetan dan dukungan penargetan tidak dapat dilakukan di Jerman,” kata Olaf Scholz, dikutip dari The Guardian.

Prancis dan Inggris telah memasok Kyiv dengan rudal Storm Shadow yang mampu menempuh jarak sekitar 250 km.

Sementara rudal Taurus dapat mencapai target hingga jarak 500 km.

Bantuan ke Ukraina Mulai Macet

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan negaranya baru menerima kurang dari sepertiga dari satu juta peluru artileri yang dijanjikan Uni Eropa untuk dikirimkan saat ini.

Belanda akan menyumbangkan 100 juta Euro kepada inisiatif Ceko untuk membeli amunisi bagi Ukraina dari negara-negara di seluruh dunia, menurut keterangan PM Belanda, Mark Rutte, kemarin.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas