PBB Sebut IDF Sengaja Halangi Konvoi Bantuan Masuk Gaza Utara hingga Cegat Ambulans PCRS
Badan kemanusiaan PBB OCHA mengatakan pada hari Selasa pasukan Israel 'secara sistematis' memblokir akses bantuan yang masuk ke Gaza.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Badan kemanusiaan PBB OCHA mengatakan pada hari Selasa pasukan Israel 'secara sistematis' memblokir akses bantuan yang masuk ke Gaza.
Pemblokiran akses tersebut mempersulit tugas menyalurkan bantuan.
Juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA Jens Laerke hampir mustahil untuk melakukan evakuasi medis dan pengiriman bantuan di Gaza utara dan semakin sulit di selatan.
Konvoi bantuan yang mengarah ke Gaza utara selalui digagalkan oleh otoritas Israel.
Sehingga konvoi bantuan terakhir memasuki Gaza adalah pada 23 Januari 2024.
Tidak hanya itu, konvoi bantuan yang telah mendapatkan izin terlebih dahulu dari pihak berwang Israel tetap diserang oleh IDF.
Minggu lalu, konvoi bantuan yang diadakan oleh WHO dan Bulan Sabit Merah Palestina (PCRS) dicegat oleh IDF.
Padahal saat itu, ambulas sedang mengevakuasi pasien dari rumah sakit Al Amal yang terkepung di kota selatan Khan Yunis.
Paramedis yang berada di ambulans juga ditahan berjam-jam oleh IDF.
“Meskipun semua anggota staf dan kendaraan telah berkoordinasi dengan pihak Israel, pasukan Israel memblokir konvoi yang dipimpin WHO selama berjam-jam saat konvoi meninggalkan rumah sakit,” kata Laerke, dikutip dari Arab News.
Para staf medis dipaksa oleh IDF untuk keluar dari ambulans.
“Militer Israel memaksa pasien dan staf keluar dari ambulans dan menanggalkan pakaian semua paramedis,” katanya.
Dari semua paramedis PRCS, 3 di antaranya yang identitasnya telah diketahui Israel sengaja ditahan IDF.
“Tiga paramedis PRCS kemudian ditahan, meskipun data pribadi mereka telah dibagikan kepada pasukan Israel sebelumnya,” kata Laerke.