Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Bakar Diri, Aaron Bushnell Curhat: Tentara AS di Israel Ikut Bunuh Warga Palestina

Sebelum membakar diri, Aaron Bushnell curhat ke temannya. Ia mengatakan tentara AS di Israel ikut membunuh warga Palestina.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Sebelum Bakar Diri, Aaron Bushnell Curhat: Tentara AS di Israel Ikut Bunuh Warga Palestina
X
Aaron Bushnell, pilot aktif di Angkatan Udara AS (US Air Force) yang membakar diri di depan Kedutaan Besar Israel di Washington pada Minggu (25/2/2024) sebagai protes terhadap partisipasi AS dalam genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina. Aaron Bushnell dinyatakan meninggal dunia pada Senin (26/2/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Mendiang tentara aktif Amerika Serikat (AS), Aaron Bushnell (25), ternyata sempat menelepon temannya sebelum ia membakar diri di depan Kedutaan Besar Israel di Washington, pada Minggu (25/2/2024).

Teman yang dekat dengan Aaron Bushnell mengatakan ia ditelepon oleh Aaron hanya beberapa jam sebelum ia membakar diri.

Aaron Bushnell adalah seorang pilot yang bertugas di Sayap Intelijen, Pengawasan dan Pengintaian ke-70 Angkatan Udara AS.

Temannya tersebut menceritakan percakapan terakhirnya dengan Aaron Bushnell.

“Dia mengatakan kepada saya pada hari Sabtu bahwa kami (AS) memiliki pasukan di terowongan itu, bahwa tentara AS ikut serta dalam pembunuhan warga Palestina,'' klaim teman tersebut, yang hubungannya dengan Aaron Bushnell telah diverifikasi oleh The New York Post, Jumat (1/3/2024).

Ia menjelaskan pekerjaan Aaron Bushnell adalah berkaitan dengan pemrosesan data intelijen militer dengan kategori "Sangat Rahasia".

“Pekerjaannya sebenarnya melibatkan pemrosesan data intelijen. Beberapa dari apa yang dia proses ada hubungannya dengan konflik Israel di Gaza," katanya.

Berita Rekomendasi

Aaron Bushnell pernah bercerita ia mengecek data intelijen tersebut untuk mencari tahu apakah militer AS terlibat dalam pembunuhan warga Palestina di Jalur Gaza.

“Salah satu hal yang dia sampaikan kepada saya adalah ketika dia melihat ke mejanya … apakah militer AS terlibat dalam genosida yang terjadi di Palestina,” kata temannya.

Selain itu, hal yang lebih mengejutkan Aaron Bushnell adalah AS juga mengirim tentaranya ke terowongan dan medan perang untuk membantu Israel.

“Dia mengatakan kepada saya bahwa kami memiliki pasukan di lapangan, Anda tahu, yang berada di sana dan membunuh banyak warga Palestina," katanya.

Baca juga: Dari Rachel Corrie hingga Aaron Bushnell, 2 Warga Negara Amerika yang Berkorban untuk Palestina

Temannya tersebut mengaku tidak memiliki banyak informasi, namun ia tahu Aaron Bushnell sangat khawatir dan ketakutan, terdengar dari nada bicaranya.

"Nada suaranya mengandung sesuatu yang memberi tahu saya bahwa dia takut. Saya belum pernah mendengar nada seperti itu keluar dari dirinya,” katanya.

Ia mengaku terkejut setelah mendengar informasi intelijen itu karena Aaron Bushnell sebelumnya tidak pernah melanggar izin keamanan militernya.

“Dia sudah mendapatkan izin keamanan selama empat tahun, dan ini adalah satu-satunya saat dia, sejauh yang saya tahu, melanggar protokol dan memberikan informasi yang tidak seharusnya dia berikan,'' kata teman tersebut tentang percakapan mereka.

“Dia ketakutan," tambahnya.

AS sebelumnya mengirim pasukan operasi khusus ke Israel setelah Operasi Badai Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.

AS mengatakan pasukan itu hanya akan bertugas untuk mengidentifikasi sandera yang ditahan Hamas dan menyusun strategi menghadapi terowongan Hamas.

Laporan AS mengatakan pasukan tersebut tidak diberi peran sebagai pasukan tempur di medan perang.

Surat Wasiat Aaron Bushnell

Jurnalis Amerika, Quill Lawrence, mengatakan Aaron Bushnell mengumumkan bahwa dia merencanakan wasiatnya dengan sangat hati-hati dengan organisasi amal tempat dia bekerja.

“Dia menyiapkan surat wasiat dan meminta agar tabungannya disumbangkan ke Dana Bantuan Anak Palestina," kata Quill Lawrence kepada National Public Radio, Jumat (1/3/2024).

TEWAS BAKAR DIRI - Tangkapan layar video detik-detik jelang  Aaron Bushnell, seorang pilot, anggota dinas militer Amerika Serikat (AS), membakar dirinya, sebagai bentuk protes terhadap perang Israel di Gaza, di luar Kedutaan Besar Israel di Washington pada Minggu sore .
Tangkapan layar video detik-detik jelang Aaron Bushnell, seorang pilot, anggota dinas militer Amerika Serikat (AS), membakar dirinya, sebagai bentuk protes terhadap perang Israel di Gaza, di luar Kedutaan Besar Israel di Washington pada Minggu (25/2/2024) sore. (tangkap layar)

Aaron Bushnell Membakar Diri untuk Protes Genosida di Jalur Gaza

Aaron Bushnell melakukan aksi protes di depan Kedutaan Besar Israel di AS pada Minggu (25/2/2024).

Ia menolak kebijakan pemerintah AS yang mendukung Israel dalam genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Dalam video yang ia rekam, Aaron Bushnell berbicara tentang keterlibatan AS dan mengamati bahwa pemerintah AS menganggap genosida terhadap warga Palestina adalah hal yang dianggap normal.

"Aku tidak akan lagi terlibat dalam genosida," katanya.

"Protes yang akan aku lakukan saat ini mungkin dianggap ekstrem, tapi dibandingkan dengan apa yang terjadi pada warga Palestina di tangan penjajahnya.. ini tidak ekstrem sama sekali," lanjutnya.

Ia lalu menyiram dirinya dengan cairan pembakar sebelum menyalakan api.

"Free Palestine!" kata Aaron Bushnell berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.

Tidak lama setelah aksinya, orang-orang di lingkungan kedutaan berlari, mengirim polisi, dan agen keamanan Israel.

Seorang agen keamanan Israel terlihat menodongkan senjata ke Aaron Bushnell yang sedang sekarat di tanah, ketika seorang anggota polisi sibuk memadamkan api di tubuh Aaron.

"Aku butuh lebih banyak alat pemadam api, bukan senjata," teriak polisi tersebut, lalu mengambil alat pemadam api yang lain.

Kamera yang diletakkan oleh Aaron Bushnell sebelumnya tetap merekam hingga durasi 3.13 menit.

Aaron Bushnell dinyatakan meninggal dunia pada Senin (26/2/2024) karena luka bakar yang dideritanya.

Saat ini, jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 30.000 jiwa dan 70.400 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (1/3/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas