Kolombia: Kebijakan Pemberantasan Narkoba Ala AS Jadi Dalang Genosida di Amerika Latin
Amerika justru menjadi sumber dari peredaran senjata di gangster-gangster narkoba di seluruh Amerika Latin, khususnya Kolombia.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kolombia: Kebijakan Pemberantasan Narkoba Ala AS Jadi Dalang Genosida di Amerika Latin
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Kolombia Gustavo Petro menuding kebijakan 'anti-narkoba' Amerika Serikat telah menyebabkan “genosida” di Amerika Latin.
Hal itu dia lontarkan pada pertemuan para pemimpin regional di pulau St Vincent dan Grenadines di Karibia, Sabtu (2/3/2024).
Menurut dia, sebanyak satu juta orang Amerika Latin menjadi sasaran dari pemberantasan narkoba ala AS dalam pelaksanaannya.
Baca juga: Ekuador Kian Mencekam, Stasiun TV Nasional Diserbu Gangster Bersenjata saat Siaran Langsung
“Kita telah mengalami genosida terhadap satu juta orang Amerika Latin dalam setengah abad terakhir,” kata Petro.
Tudingan Petro ke AS itu merujuk pada penilaian kalau strategi pemberantasan narkoba oleh Washington didasarkan pada “penindasan” dan bukan pada “pencegahan dan kesehatan masyarakat”.
“Hasilnya sangat dramatis, lebih banyak kegagalan,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut juga, Perdana Menteri Ralph Gonsalves dari Saint Vincent dan Grenadines menyatakan, "Menjaga perdamaian regional adalah misi untuk menghadapi imperialisme dan hegemoni".
Gonsalves juga menyatakan kalau AS justru menjadi sumber dari peredaran senjata di gangster-gangster narkoba di seluruh Amerika Latin
"perdamaian di Amerika Latin sering dirusak oleh penyelundupan senjata buatan AS kepada geng-geng yang melintasi perbatasan."
Pujian Buat Para Pemimpin Amerika Latin yang Upayakan Perdamaian
Pada pertemuan yang sama, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, bersama para pemimpin seperti Nicolas Maduro dari Venezuela dan Luiz Inacio Lula da Silva dari Brasil, memuji para pemimpin Amerika Latin atas upaya mereka yang teguh dalam mewujudkan perdamaian.
Ia menekankan bahwa upaya ini membantu memerangi kemiskinan, kelaparan, ancaman terhadap kohesi sosial, dan krisis iklim.
Ia menyoroti kalau perdagangan senjata dan narkoba merupakan ancaman besar di Amerika Latin, dan PBB akan mendukung inisiatif yang membantu mengurangi dampaknya.
Dalam konteks itu, ia memperingatkan tentang situasi berbahaya di Ekuador dalam memerangi pengedar narkoba.
Guterres menegaskan kembali seruan bantuan internasional kepada Haiti – negara termiskin di benua Amerika – sementara negara tersebut memerangi gelombang konflik dari geng-geng bersenjata yang mengancam akan menggulingkan Perdana Menteri Haiti Ariel Henry.
Haiti telah berjuang melawan konflik ini selama dua tahun terakhir, ketika laporan kantor Sekretaris Jenderal PBB memperingatkan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh geng-geng yang menguasai ibu kota Port-au-Prince, terus meningkat.
(oln/almydn/*)