Warga Palestina yang Antre Cari Makan Ternyata Juga Diseruduk Tank Israel, AS Tunjukkan Dua Muka
Banyaknya jumlah korban tewas dan luka-luka, disebabkan bukan hanya karena berondongan peluru tentara Israel, namun juga diseruduk tank Israel
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Amerika Serikat (AS) atas tragedi tersebut diketahui masih memberikan respons pembelaan terhadap Israel dengan memveto pernyataan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang akan mengutuk Israel atas pembantaian massal tersebut.
“Kami tidak memiliki semua fakta di lapangan – itulah masalahnya,” kata wakil duta besar AS untuk PBB Robert Wood kepada wartawan pada Kamis soal alasan veto AS.
Wood kemudian mengklaim ada “laporan yang bertentangan” tentang pembantaian terbaru tentara Israel tersebut.
Dia menekankan, Washington fokus untuk menemukan “beberapa bahasa yang dapat disepakati semua orang.”
Terkait teknis pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, AS secara tersirat juga terus membiarkan Israel melakukan kampanye genosida.
AS memang menyatakan akan mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan darurat ke Gaza, namun dengan cara menerjunkannya lewat udara.
Hal ini disampaikan Presiden AS, Joe Biden, mengatakan pengiriman bantuan udara ke Gaza akan segera dimulai.
AS akan meniru cara Yordania yang sudah mulai duluan berinisiatif memberi bantuan lewat udara karena sulitnya jalur darat karena pembatasan oleh militer Israel.
“Dalam beberapa hari mendatang kami akan bergabung dengan teman-teman kami di Yordania dan pihak lain yang memberikan makanan dan pasokan tambahan melalui udara, dan akan berusaha membuka jalan lain, termasuk kemungkinan koridor laut,” ungkap Joe Biden, dilansir AP News.
Dua Muka Amerika
Insiden pada hari Kamis tersebut tampaknya memang mengubah persepsi dan mendorong Joe Biden untuk menyetujui pengiriman bantuan ke Gaza.
Tapi mengirimnya melalui udara karena Israel terus membatasi akses pasokan kemanusiaan penting melalui jalur darat menjadi wujud nyata dua muka alias hipokrasi AS.
Sejumlah pihak menilai, meski sangat berarti, pengiriman bantuan lewat udara ini sangat tidak efektif karena hanya setara dengan satu-dua truk, sedangkan jumlah warga kelaparan mencapai jutaan orang.
AS dinilai seharusnya mengupayakan bantuan darat secara intensif, termasuk menghukum Israel jika mereka menghalangi atau bahkan membantai warga yang berdatangan.
Cara Yordania mengirimkan bantuan kemanusiaan lewat udara bisa dipahami karena negara tersebut enggan memperburuk konflik dengan risiko personel ataupun kendaraan pengangkut bantuan mereka ditembaki tentara Israel.