Militer Israel Disebut Alami Gangguan, Pejabat Senior di Unit Juru Bicara IOF Mundur Ramai-ramai
Militer Israel dilaporkan tengah mengalami gangguan di tengah krisis pasukan. Banyak pejabat senior mundur.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
Sementara, saat ini Departemen Keuangan hanya menyetujui 2.500 posisi.
Jumlah-jumlah itu belum pernah terjadi sebelumnya, yang berarti menandakan IDF mengalami krisis di Gaza selama hampir 150 hari perang.
IDF berulang kali menekankan, mereka memerlukan sumber daya tertentu, termasuk jumlah tentara yang jauh lebih besar.
"Oleh karena itu," seorang perwira tinggi di Staf Umum IDF menegaskan, "bahkan kompensasi uang saya tidak akan cukup."
"Kami benar-benar membutuhkan kekuatan militer yang besar," kata dia.
Diketahui, sekitar 582 tentara IDF gugur dalam pertempuran melawan Hamas.
Beberapa lainnya terluka secara fisik dan psikologis sehingga mereka tidak dapat kembali ke kehidupan normal mereka.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Serangan Israel saat Antre Makanan: Tank dan Drone Langsung Menembaki Kami
Sejumlah besar komandan, yang memimpin pasukannya seperti yang diharapkan, juga gugur sehingga memerlukan pelatihan untuk penggantinya.
Pengerahan unit khusus dalam perang di Gaza juga akan berdampak pada kondisi tentara karena pelatihannya lebih rumit dan berlarut-larut.
Sebelumnya, pada akhir Februari 2024, Israel mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak bantuan militer Amerika Serikat (AS).
"Ini adalah kebutuhan mendesak, bantuan (dari AS) bukan untuk sesuatu yang kita gunakan dalam beberapa tahun ke depan," ujar Edelstein beberapa waktu lalu.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)