Situasi Keamanan Memanas di Ibu Kota Haiti, KBRI Havana Imbau 7 WNI Tidak Keluar Rumah
KBRI Havana yang membawahi negara Haiti mengimbau 7 WNI untuk waspada dan tidak keluar rumah akibat kondisi politik memanas
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
"Di beberapa tempat lingkungan masyarakat, warga melakukan pengamanan mandiri dengan mengangkat senjata, melakukan penutupan jalan, dan pembakaran ban bekas untuk mencegah masuknya geng," ujar Nana.
Barbecue, geng terkuat di Haiti, disebut bertekad menahan Kepala Polisi Nasional dan para Menteri Kabinet PM Ariel Henry dan akan mencegah PM Haiti Ariel Henry kembali ke Haiti.
Strategi KBRI Havana untuk 7 WNI di Haiti
KBRI di Havana terus berkomunikasi dengan para WNI di Port au Prince yang saat ini berjumlah 7 orang dan bekerja sebagai spa terapis dan mengimbau mereka untuk berada di rumah.
"Sampai saat ini mereka dalam keadaan aman dan tempat mereka bekerja jauh dari wilayah konflik," kata Nana.
Nana menyampaikan, ada tiga strategi perlindungan WNI yang rencananya akan dilakukan:
1. Imbauan untuk tidak keluar rumah dan terus waspada menghindari daerah konflik serta menghubungi hotline KBRI jika terjadi hal-hal yang membahayakan
2. Evakuasi lewat darat ke negara tetangga yaitu Republik Dominikana, sekitar 1 jam (63km) ke wilayah perbatasan antara Haiti dan Republik Dominikana
3. Mendorong untuk keluar dari Haiti dan mencari pekerjaan di negara Karibia lainnya yang lebih aman.
Hingga berita ini diturunkan, PM Ariel Henry tidak diketahui keberadaannya dan Haiti memberlakukan state of emergency selama 72 jam sejak Senin 4 Maret 2024.
"KBRI akan terus memantau perkembangan keamanan di Haiti dan berkoordinasi dengan beberapa WNI di Republik Dominikana sekiranya terjadi eskalasi keamanan yang semakin memburuk," kata Nana.