Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Warga Asing di Jepang termasuk dari Indonesia Ikut Pelatihan Antisipasi Bencana

Asosiasi Pertukaran Internasional mengadakan pelatihan terkait antisipasi bencana alam kepada warga asing, termasuk warga Indonesia.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 5 Warga Asing di Jepang termasuk dari Indonesia Ikut Pelatihan Antisipasi Bencana
Foto Tamba Shimbun
Lefrina Sinaga (Indonesia) yang tinggal di pusat Kota Kashiwara Jepang sedang mempelajari lokasi pengungsian korban gempa di Kashiwara-cho, Kota Tanba, Prefektur Hyogo Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Asosiasi Pertukaran Internasional mengadakan pelatihan terkait antisipasi bencana alam kepada warga asing, termasuk warga Indonesia yang berdomisili di Kota Tamba Hyogo Jepang.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai proses evakuasi dan lokasi pengungsian yang harus dituju apabila terjadi bencana alam seperti gempa yang terjadi di Semenanjung Noto Prefektur Ishikawa awal Januari lalu.

Baca juga: Warga di Gaza Hadapi Bencana Kelaparan akibat Blokade Israel, Bertaruh Nyawa demi Dapat Makanan

Pelatihan berlangsung di pusat Komunitas Kashiwabara dan dihadiri oleh lima warga asing dan 12 pegawai Kota Tamba.

Mereka mempertimbangkan persiapan khusus, seperti memastikan pusat evakuasi terdekat dari rumah mereka.

Untuk memastikan bahwa tidak ada orang lain selain lima peserta, poin-poin yang perlu dipertimbangkan oleh pemerintah kota dan asosiasi telah diungkapkan semua kepada orang asing itu, termasuk warga Indonesia.

Ini adalah pertama kalinya diadakan sesi pelatihan bertema bencana, partisipasi masyarakat yang belajar bahasa Jepang, dan partisipasi pegawai kota.

Berita Rekomendasi

Salah satu warga Indonesia yang mengikuti pelatihan ini adalah Lefrina Sinaga yang tinggal di pusat Kota Kashiwara.

Lefrina bekerja di sebuah institusi medis di Kota Kashiwara.

"Pusat evakuasi pertama yang dibuka jika terjadi bencana adalah Pusat Komunitas Bencana Kashiwara. Ada pegawai kota di sana. Ada baiknya datang ke sini karena ada informasi di sana. Berbahaya kalau air di sungai banyak, jadi silakan pergi ke Balai Lingkungan Kashiwara daripada ke Kashiwara Community Center," ungkap Lefrina Sinaga.

Baca juga: Penilaian Darurat Pasca Gempa: 30 Persen Bangunan di Ishikawa Jepang Masuk Kategori Berbahaya

Lefrina mengaku tidak khawatir dengan bencana alam.

"Saya tidak terlalu khawatir tentang bencana, karena saya bisa memahaminya secara sederhana lewat berbagai informasi di Jepang ini," ujarnya.

Hingga akhir Januari 2024 terdapat 1.241 warga asing di kota tersebut atau satu dari 49 penduduk.

Pendukung dan peserta didik bekerja sama memikirkan bagaimana cara menyampaikan dan memahami informasi seperti instruksi evakuasi yang akurat dalam bahasa Jepang sederhana.

Pemerintah Jepang akan memberikan subsidi hingga 3 juta yen (setara Rp 312 juta) untuk  membangun rumah penduduk yang rusak terdampak gempa bumi di Semenanjung Noto, Ishikawa, 1 Januari 2024 lalu. Foto rumah hancur di Prefektur Ishikawa dihantam gempa 1 Januari 2024.
Pemerintah Jepang akan memberikan subsidi hingga 3 juta yen (setara Rp 312 juta) untuk membangun rumah penduduk yang rusak terdampak gempa bumi di Semenanjung Noto, Ishikawa, 1 Januari 2024 lalu. Foto rumah hancur di Prefektur Ishikawa dihantam gempa 1 Januari 2024. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas