5 Warga Asing di Jepang termasuk dari Indonesia Ikut Pelatihan Antisipasi Bencana
Asosiasi Pertukaran Internasional mengadakan pelatihan terkait antisipasi bencana alam kepada warga asing, termasuk warga Indonesia.
Editor: Dewi Agustina
Pejabat kota yang terlibat dalam operasi pusat evakuasi juga memasuki lokasi dan memeriksa lokasi tempat pengungsian terdekat dengan rumah pelajar Indonesia, Vietnam, dan Tiongkok dengan melihat peta.
Mereka memilih lokasi dengan risiko sungai dan tanah longsor yang rendah, dan merencanakan rute untuk mencapai pusat evakuasi berdasarkan skenario seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi.
Masyarakat yang tinggal di lantai atas (lantai dua ke atas) juga disarankan untuk tetap tinggal di rumah mereka daripada mengungsi saat banjir.
Terhadap pertanyaan “Bencana apa yang menurut Anda akan terjadi di Kota Tamba?”, pelajar Indonesia dan Vietnam menjawab, “Topan”.
Baca juga: Khawatir Keselamatan, Banyak Penangkap Ikan Indonesia di Ishikawa Jepang Ingin Pulang Pasca-Gempa
Seorang siswa mengatakan belum pernah mengalami gempa bumi di negara asalnya.
"Ini adalah pengalaman pertama saya di Jepang," kata dia.'
Natsuyo Yanagita, kepala divisi staf Kota Tamba, bertanya, "Apa yang harus kami lakukan dan dalam bentuk apa kami harus mempermudah informasi menjangkau penduduk asing?
Lalu pihak Asosiasi mengatakan, "Warga asing yang informasi kontaknya memiliki kontak dapat diberitahukan melalui grup LINE, namun asosiasi hanya mengetahui sebagian kecil dari mereka. Jika kami terkena dampak bencana, kami memiliki informasi kontak. Kami tidak akan mampu mengirimkan informasi bahkan kepada masyarakat."
Oleh karena itu pihak Asosiasi menyerukan kepada pemerintah untuk menyebarkan informasi dalam berbagai cara.
Naoki Yamaguchi, presiden Asosiasi Pertukaran Internasional, mengatakan, "Mereka tidak tahu banyak tentang bencana Gempa Bumi Besar di Jepang Timur. Kali ini, kami memiliki staf kota yang bergabung dengan kami, dan kami dapat bertukar informasi kontak secara pribadi dengan para peserta, yang mengarah pada interaksi di antara mereka."
"Yang paling dapat diandalkan adalah jaringan manusia. Itu adalah pertemuan yang sangat bagus. Kita perlu terus berupaya bagaimana cara menyampaikan informasi kepada orang lain selain para peserta lima orang yang bisa hadir ini, dan bagaimana menjalin hubungan dengan orang-orang," ujarnya sambil mengungkapkan signifikansi dan tantangannya.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.