WFP: Konvoi Bantuan Pangan untuk Gaza Utara Dihalangi Pasukan Israel
WFP mengatakan upayanya untuk membawa bantuan pangan ke wilayah Gaza Utara dihalangi oleh Pasukan Pertahanan Israel, Selasa (5/3/2024).
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan upayanya untuk membawa bantuan pangan ke wilayah Gaza Utara dihalangi oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Selasa (5/3/2024).
Awalnya, konvoi bantuan pangan sebanyak 14 truk itu sempat menunggu selama tiga jam di pos pemeriksaan Wadi Gaza.
Namun, bukannya diperbolehkan masuk, truk-truk itu justru dihalangi oleh pasukan Israel.
Truk-truk tersebut dialihkan rutenya. Menurut WFP, truk-truk itu kemudian dihentikan oleh sekelompok orang.
"Sekelompok orang yang putus asa yang menjarah makanan, mengambil sekitar 200 ton dari truk," jelas WFP, dikutip dari BBC Internasional.
Padahal, ini adalah upaya pertama WFP untuk mengirimkan pasokan makanan ke Gaza Utara dalam dua minggu terakhir.
Pada 20 Februari, agensi itu menyebut pihaknya menangguhkan pengiriman makanan ke wilayah Gaza Utara karena mengalami masalah.
Konvoi mereka, menurut WFP, mengalami kekerasan dan penjarahan akibat runtuhnya ketertiban sipil.
Sementara itu, pada Kamis (29/2/2024) minggu lalu, lebih dari 100 warga Palestina tewas ketika menghampiri konvoi bantuan makanan.
Militer Israel mengatakan sebagian besar korban tewas karena terinjak atau tertabrak truk bantuan.
Meski begitu, tentara Israel yang melakukan pengawalan di dekat konvoi disebut-sebut melepaskan tembakan ke arah orang-orang ketika bantuan makanan itu tiba.
Baca juga: Efek Boikot Buntut Perang Israel di Gaza, Starbucks Timur Tengah Umumkan PHK Sebagian Karyawan
Wakil Direktur Eksekutif WFP, Carl Skau, mengatakan kepada kantor berita Turki, Anadolu, bahwa bahaya terjadinya insiden semacam itu adalah salah satu alasan penundaan pengiriman bantuan dua minggu lalu.
"Kami dikritik oleh semua orang karena berhenti sejenak. Namun, kami melakukan itu karena kami takut dengan apa yang terjadi dua hari lalu; kami mencari cara untuk kembali," ungkapnya.
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya mengirimkan 36.000 makanan ke Gaza Utara pada hari Selasa melalui koordinasi dengan Yordania.
Bagaimanapun, PBB telah memperingatkan bahwa kelaparan di Gaza “hampir tidak bisa dihindari” jika tidak ada tindakan.
Sementara, WHO menyebut anak-anak di bagian utara Jalur Gaza sekarat karena kelaparan.
Mereka juga berujar kurangnya makanan mengakibatkan kematian 10 anak dan “kekurangan gizi yang parah”.
(Tribunnews.com/Deni)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia