Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa yang Terjadi di Haiti? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui

Kerusuhan dan kekerasan geng terjadi di Haiti. Situasi memuncak saat PM terbang ke Kenya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Apa yang Terjadi di Haiti? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui
AFP/CLARENS SIFFROY
Pemimpin geng bersenjata Jimmy "Barbecue" Cherisier dan anak buahnya terlihat di Port-au-Prince, Haiti, 5 Maret 2024. 

Cherizier sebelumnya telah melancarkan serangan besar-besaran yang melumpuhkan negara tersebut.

Pada akhir tahun 2022, ia menguasai area sekitar terminal bahan bakar utama di ibu kota Port-au-Prince selama hampir dua bulan.

5. Berapa banyak geng yang ada di Haiti dan seberapa kuat mereka?

Diperkirakan ada 200 geng di Haiti.

23 geng utama diyakini beroperasi di wilayah metropolitan Port-au-Prince.

Hingga beberapa tahun terakhir, mereka menguasai sekitar 60 persen ibu kota.

Namun wilayah tersebut telah berkembang menjadi sekitar 80 persen, menurut pejabat PBB.

Penyelundupan senjata api dan pembayaran uang tebusan penculikan membuat geng-geng tersebut menjadi lebih mandiri secara finansial.

Berita Rekomendasi

Hal ini meningkatkan kekuatan mereka seiring melemahnya negara.

Departemen kepolisian yang kekurangan dana dan sumber daya tidak mampu membendung geng-geng itu.

“Geng-geng masa kini mempunyai kapasitas militer yang jauh lebih tinggi dibandingkan satu dekade yang lalu,” menurut laporan terbaru yang diterbitkan oleh Initiative Global Against Transnational Crime (Inisiatif Global Melawan Kejahatan Transnasional).

“Hal ini sebagian besar didorong oleh kemampuan geng-geng tersebut untuk memperoleh senjata berkaliber tinggi.”

Organisasi tersebut mengatakan perolehan senjata api semacam itu oleh geng-geng telah mengubah ekosistem kekerasan di negara itu.

Laporan PBB tahun 2023 menyatakan, bahwa senjata yang ditemukan yang ditujukan ke pelabuhan Haiti di antaranya senapan penembak jitu kaliber .50, senapan .308, dan bahkan senapan mesin yang diberi sabuk pengaman.

6. Bagaimana situasi saat ini?

Mengutip Aljazeera, pada hari Kamis (7/3/2024), pemerintah Haiti memperpanjang keadaan darurat hingga 3 April di Departemen Ouest, tempat ibu kota, Port-au-Prince, berada.

Keadaan darurat pertama kali diberlakukan pada hari Minggu.

Meski ada jam malam dan larangan protes, kelompok hak asasi manusia mengatakan mereka tidak bisa berbuat banyak untuk membendung kekerasan.

Sebuah kantor polisi baru juga dibakar pada Rabu malam di lingkungan Port-au-Prince di Bas-Peu-de-Chose, menurut pernyataan yang diberikan oleh pemimpin serikat polisi SYNAPOHA kepada kantor berita AFP.

7. Apa yang terjadi selanjutnya?

Jaringan Pertahanan Hak Asasi Manusia Nasional, sebuah kelompok akuntabilitas pemerintah, mengatakan hanya ada sedikit harapan untuk membendung kekerasan dalam situasi saat ini.

Dalam sebuah makalah yang dirilis pada hari Rabu, jaringan tersebut mengatakan kerusuhan tersebut dipicu oleh kolusi antara hierarki Kepolisian Nasional Haiti dan geng kriminal.

“Saat ini, faktanya sudah jelas: Pemerintah telah mengundurkan diri. Jalan-jalan di ibu kota dan seluruh departemen Ouest diserahkan kepada bandit bersenjata,” kata kelompok tersebut.

“Dan penduduk Haiti telah dibiarkan begitu saja.”

Kelompok ini menyerukan sektor-sektor penting di Haiti untuk memberikan negara sebuah pemerintahan yang tidak bersifat predator terhadap hak asasi manusia, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang memiliki integritas, yang berkomitmen untuk membangun lembaga-lembaga yang berfungsi, memberantas geng-geng dan memberantas korupsi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dengan Henry melalui telepon pada hari Kamis, menurut Brian Nichols, asisten menteri luar negeri AS untuk Urusan Belahan Barat.

Blinken membahas kebutuhan mendesak untuk mempercepat transisi menuju pemerintahan yang lebih luas dan inklusif, katanya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas