Gaza Berubah Menjadi Pemakaman Anak-anak Terbesar di Dunia, Genosida Israel Gunakan 70.000 Ton Bom
Sejak tanggal 7 Oktober, Gaza telah berubah menjadi pemakaman anak-anak terbesar di dunia.
Penulis: Muhammad Barir
Gaza Berubah Menjadi Pemakaman Anak-anak Terbesar di dunia, Genosida Israel Gunakan 70.000 Ton Bom
TRIBUNNEWS.COM - Sejak tanggal 7 Oktober, Gaza telah berubah menjadi pemakaman anak-anak terbesar di dunia.
Tidak ada contoh lain yang bisa menggambarkan mengenai pembantaian Israel yang terjadi di Gaza.
Israel telah menjatuhkan bom di Gaza tiga kali lebih kuat daripada bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.
Laporan Gaza dikirim ke seluruh dunia oleh Lembaga Ombudsman Turki
Ketika serangan mematikan Israel di Jalur Gaza memasuki bulan keenam, sebuah laporan resmi dari Turki mengenai situasi di wilayah kantong Palestina telah dikirim ke seluruh dunia.
Tujuannya adalah untuk menjadi bukti dalam penuntutan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pembantaian, kejahatan perang, dan genosida, menurut Ketua Ombudsman negara itu, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Dokumen bertajuk Gaza: Laporan Khusus tentang Bencana Kemanusiaan, disiapkan oleh Lembaga Ombudsman Turki dan diperkenalkan di Parlemen Turki pekan lalu.
Dokumen tersebut kini telah dikirim ke badan legislatif lain, serta lembaga dan organisasi internasional termasuk Dewan Keamanan PBB, Parlemen Eropa, Dewan Eropa, Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Berbicara kepada Anadolu, Ketua Ombudsman, Seref Malkoc, menggarisbawahi pentingnya laporan yang mendokumentasikan “genosida” yang dilakukan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, dan menambahkan bahwa salinannya telah didistribusikan ke perwakilan hampir 200 negara di Forum Diplomasi Antalya ( ADF) pada 1-3 Maret.
“Saya yakin laporan ini akan digunakan sebagai bukti di pengadilan di mana mereka yang bertanggung jawab atas pembantaian, kejahatan perang, dan genosida di Gaza akan diadili,” kata Malkoc.
Pemakaman anak terbesar di dunia
Sejak laporan tersebut dipublikasikan, duta besar dari banyak negara telah meminta janji untuk membahas isinya, kata Malkoc.
“Duta Besar Afrika Selatan mengatakan mereka akan meneruskan laporan tersebut kepada Presiden mereka untuk dikirim ke Mahkamah Internasional (ICJ).
“Selain itu, tim yang dipimpin oleh Ombudsman kami, Fatma Benli Yalcin, mengirimkan laporan tersebut secara elektronik ke semua pembela hak asasi manusia, ombudsman, komisi hak asasi manusia di parlemen negara-negara dan lembaga peradilan di seluruh dunia.