Geng Kriminal Merajalela Bikin Haiti Mencekam, PM Henry Dilaporkan Kabur ke Puertor Rico
Konflik antara pemimpin geng kriminal Barbeque Jimmy Cherizier terlibat bentrok dengan pasukan keamanan negara yang tak kunjung mereda
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BOGOTA – Konflik antara pemimpin geng kriminal Barbeque Jimmy Cherizier terlibat bentrok dengan pasukan keamanan negara yang tak kunjung mereda, membuat kondisi Haiti kembali mencekam.
Pasukan geng di Haiti semakin merajalela bahkan kekuatannya semakin besar dan berani melawan keamanan pemerintahnya sendiri.
Melansir dari NPR, konflik ini mencuat usai pimpinan geng tersebut menuntut Perdana Menteri Haiti Ariel Henry untuk mundur dari jabatannya. Cherizier bahkan mengeluarkan peringatan akan melakukan perang saudara apabila PM Henry tidak segera mundur.
Baca juga: Geng Bersenjata Serbu Penjara Utama di Ibu Kota Haiti, 5 Orang Tewas dan Ratusan Narapidana Kabur
Tak tanggung–tanggung untuk melumpuhkan operasional kota, bos gangster terbesar di Haiti itu semakin beringas menargetkan penyerbuan di sejumlah fasilitas umum.
Salah satunya dengan menguasai serta menutup semua kegiatan operasional bandara utama di Port-au-Prince dan bandara International Toussaint Louverture.
Selain bandara, kelompok gangster itu juga turut menangguhkan Caribbean Port Services, satu-satunya operator pelabuhan di Ibu Kota Haiti.
Bahkan akibat kerusuhan yang dilakukan Barbeque Jimmy Cherizier dan kelompoknya, layanan kesehatan di negara tersebut sebagian besar ditutup akibat kekurangan stok obat serta tak ada staf yang bekerja.
Pasca konflik ini pecah, PM Ariel Henry dilaporkan tak pernah memunculkan diri di publik, banyak pihak menilai bahwa PM Henry saat ini tengah kabur ke luar negeri untuk menggalang dukungan.
Hingga kini, tak ada informasi kapan dan bagaimana Henry akan kembali ke Haiti, namun kabarnya Henry saat ini tengah berada di San Juan, Puerto Rico usai ditolak mendarat di Republik Dominika.
Status Darurat di Haiti Diperpanjang
Untuk mencegah bertambahnya jumlah korban akibat konflik ini, Pemerintah Haiti mengumumkan untuk memperpanjang status darurat hingga awal April mendatang.
Pemerintah juga akan memberlakukan pembatasan jam mulai pukul 6 sore sampai 5 pagi, berlaku sampai 11 Maret.
Kebijakan tersebut diterapkan dengan tujuan untuk memulihkan ketertiban sekaligus membantu pemerintah kembali mengendalikan situasi mencekam di kota itu.
Baca juga: Kecelakaan Bus di Meksiko, 16 Migran Venezuela dan Haiti Tewas, Termasuk 3 Anak-anak dan 2 Wanita
“Keadaan darurat keamanan diumumkan di seluruh Departemen Ouest sampai satu bulan ke depan yang dimulai pada Kamis, 7 Maret sampai Rabu, 3 April 2024,” ujar pengumuman yang dirilis di jurnal resmi Le Moniteur, Kamis (7/3/2024).