Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

8 Keluarga Palestina Dibantai Israel dalam Sehari, Korban Tewas di Gaza Naik Jadi 30.800 Jiwa

Sebanyak 72 persen korban jiwa di Gaza karena agresi Israel adalah anak-anak dan perempuan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in 8 Keluarga Palestina Dibantai Israel dalam Sehari, Korban Tewas di Gaza Naik Jadi 30.800 Jiwa
KATA KHATIB/AFP
Asap mengepul akibat pemboman Israel terhadap Khan Yunis dari Rafah di Jalur Gaza selatan pada 16 Desember 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. 

8 Keluarga Dibantai Israel dalam Sehari, Korban Tewas di Gaza Naik Jadi 30.800 Jiwa

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah warga Palestina yang tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 30.800 jiwa.

Adapun jumlah korban luka-luka mencapai hampir 72.400 orang, menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Jumat (8/3/2024).

Baca juga: AS Mau Kerahkan 1.000 Tentara Bangun Pelabuhan Gaza, Awal Pengusiran Total Rakyat Palestina?




Ashraf Al-QUdra, juru bicara kementerian kesehatan Gaza, melaporkan angka-angka itu dalam pembaruan harian mengenai jumlah korban jiwa dan cedera akibat agresi Israel yang sedang berlangsung, yang kini sudah berlangsung selama 154 hari.

“Jumlah korban agresi Israel telah meningkat menjadi 30.878 orang tewas dan 72.402 orang terluka sejak saat itu. 7 Oktober tahun lalu,” tulis laporan Al-Mamlaka TV mengutip pernyataan tersebut.

8 Keluarga Dibantai dalam 24 Jam Terakhir

Qudra menambahkan, tentara pendudukan Israel melakukan 8 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, yang mengakibatkan 78 korban jiwa dan 104 luka-luka dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, “beberapa korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan,” dan “pendudukan menghalangi tim ambulans dan pertahanan sipil untuk menjangkau mereka.”

BERITA TERKAIT

Qudra mencatat, 72 persen korban agresi Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Ngotot Serbu Rafah

Di tengah meningkatnya korban jiwa di Gaza karena agresi Israel,

Perdana Menteri Israel, berjanji untuk melanjutkan rencana tentara pendudukan Israel (IDF) menyerang Rafah, wilayah terakhir di Jalur Gaza selatan yang belum diserang dari darat.

Dalam pernyataanya Kamis (7/3/2024), Netanyahu menekankan, jika tidak melakukan hal tersebut berarti kekalahan Israel melawan kelompok Hamas, tulis laporan Anadolu Agency.

Baca juga: Ekonomi Jebol, Kerugian Israel di Perang Gaza 6 Kali Lipat Lebih Besar Dibanding Perang Lebanon 2006

“Siapapun yang menyuruh kami untuk tidak beroperasi di Rafah berarti menyuruh kami kalah perang dan hal itu tidak akan terjadi,” kata Benjamin Netanyahu pada upacara kadet tentara Israel, menurut lembaga penyiaran publik, KAN.

Meskipun berjanji untuk meminimalkan korban sipil di Gaza, ia mengulangi tuduhannya kalau Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia sebagai bagian dari taktiknya dalam menghadapi tentara Israel.

Hamas membantah tudingan tersebut, dan menuduh balik Israel menggunakan warga Palestina sebagai tameng manusia dalam serangannya terhadap wilayah Palestina.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas