Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Fasilitasi Suap, Anggota Parlemen Jepang Ditangkap Aparat Kepolisian

polisi memutuskan kembali menangkap Shimazaki untuk yang kedua kalinya dengan tuduhan dan dugaan fasilitasi dan suap.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Diduga Fasilitasi Suap, Anggota Parlemen Jepang Ditangkap Aparat Kepolisian
Tribunnews.com/Richard Susilo
Anggota parlemen Jepang dari Chiyoda-ku Tokyo, Hidehiko Shimazaki (64). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Anggota parlemen Jepang Hidehiko Shimazaki (64), anggota parlemen wilayah Chiyoda-ku Tokyo diduga terlibat dalam tender pekerjaan renovasi sekolah dasar dan taman kanak-kanak kota yang berlangsung empat tahun lalu pada Mei 2020. Ia ditangkap kembali Sabtu (9/3/2024).

"Tersangka ditangkap kembali kali ini karena dugaan fasilitasi dan suap," ungkap sumber Tribunnews.com dari kepolisian Jepang Sabtu (9/3/2024).

Baca juga: Sama Seperti Jepang, Masyarakat Indonesia Semakin Malas Menikah, Ada Apa?

Dalam kasus persekongkolan tender pemerintah atas pesanan konstruksi di Daerah Chiyoda, Tokyo, Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo mengumumkan bahwa terdakwa Hidehiko Shimazaki, mantan anggota parlemen (DPRD) Daerah Chiyoda, dicurigai menerima suap dari kontraktor sebagai imbalan atas membocorkan informasi penawaran (saat penangkapan pertama), didakwa melanggar Undang-Undang Pencegahan Kolusi Anggaran Pemerintah.

Kini polisi memutuskan kembali menangkap Shimazaki untuk yang kedua kalinya dengan tuduhan dan dugaan fasilitasi dan suap.

Menurut orang-orang yang terlibat dalam penyelidikan, Shimazaki menerima informasi penawaran rahasia dari dua perusahaan pipa di Kota Hamamatsu dan Daerah Chiyoda pada tahun 2020 sebagai imbalan atas penawaran kompetitif publik untuk konstruksi peralatan dalam proyek Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak Ochanomizu di Daerah Chiyoda pada tahun 2020.

Baca juga: Anggota Rock Band Jepang Usulkan Wangko Rendang, Apa sih?

Dari bulan Juni hingga September 2020, dia diduga menerima sertifikat hadiah senilai 100.000 yen dari dua mantan eksekutif kedua perusahaan, serta memaksa mereka membayar makanan dan minuman di restoran kelas atas dengan harga sekitar 60.000 yen dan sekitar 170.000 yen untuk pekerjaan renovasi di rumahnya.

BERITA REKOMENDASI

Lelang diadakan pada Mei 2020, dan perusahaan patungan (JV) yang mencakup kedua perusahaan memenangkan tender tersebut. Batas waktu tiga tahun untuk penuntutan atas tuduhan suap telah berakhir bagi kedua mantan eksekutif perusahaan tersebut.

Terdakwa Shimazaki ditangkap dan didakwa atas dugaan melanggar Undang-Undang Pencegahan Kolusi Pemerintah karena membocorkan informasi penawaran kepada perusahaan bisnis di Kota Hamamatsu dalam lima penawaran.

Baca juga: Pencipta komik Dragon Ball asal Jepang meninggal dunia

Informasi tersebut diperoleh atas permintaan pihak bisnis melalui Itsumi Yoshimura (61) mantan manajer wilayah Chiyoda-ku Tokyo yang didakwa melanggar undang-undang yang sama.

Dari Yoshimura informasi disampaikan ke Shimazaki yang kemudian melakukan pendekatan kepada perusahaan Jepang, memberikan informasi tender dan berujung mendapatkan suap.

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas