Serangan Langsung Perlawanan Irak Kian Ganas, Kilang Minyak Israel di Haifa Dihajar Drone
Milisi Perlawanan Irak menargetkan serangan ke situa miluter informasi Israel, pangkalan di utara Golan yang diduduki dan kilang minyak Haifa
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Serangan Langsung Perlawanan Irak Kian Ganas, Kilang Minyak Israel di Haifa Dihajar Drone
TRIBUNNEWS.COM - Koalisi Milisi Perlawanan Irak dilaporkan terus melancarkan serangan langsung terhadap fasilitas-fasilitas Israel.
Serangan-serangan langsung ke entitas dan wilayah pendudukan Israel ini dinyatakan untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina di Gaza.
Dalam pernyataannya, Milisi Perlawanan Irak mengumumkan kalau para petempur mereka menargetkan pangkalan informasi Israel (1) di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki bagian utara.
Baca juga: Kataib Hizbullah Ganti Taktik: Setelah Pelabuhan Haifa, Giliran Bandara Kiryat Shmona Israel Dibom
Serangan dilakukan dengan menggunakan kendaraan udara tak berawak (UAV) pada Kamis (7/3/2024).
Serangan mengganas saat milisi Perlawanan Irak mengkonfirmasi kalau para petempurnya pada Jumat (8/3/2024) malam menyerang kilang minyak di Haifa yang diduduki Israel dengan serangan UAV.
Perlawanan irak menekankan, serangan tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Jalur Gaza dan sebagai pembalasan atas kekejaman yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua.
"Milisi perlawanan Irak bersumpah untuk “terus menargetkan benteng musuh,” tulis laporan Al-Mayadeen.
Sebagai bagian dari operasi tahap kedua, yang mencakup pemberlakuan blokade terhadap navigasi maritim Israel di Mediterania dan target penutupan pelabuhan-pelabuhan Israel, Media Militer milisi perlawanan mengumumkan pada Kamis kalau mereka meluncurkan sejumlah serangan UAV di bandara Rosh Pinna Israel, menargetkan situs militer di fasilitas tersebut.
Baca juga: Milisi Koalisi Perlawanan Irak Kini Targetkan Langsung Israel, Bandara Rosh Pina Dihajar Drone
Dalam fase yang sama, Perlawanan Irak mengatakan bahwa mereka menargetkan bandara "Kiryat Shmona" di al-Jalil Panhandle dengan drone bunuh diri pada Rabu dan pembangkit listrik di bandara Haifa yang diduduki pada Selasa.
Serangan ke Pangkalan AS Bakal Lanjut Terus
Menurut analis politik Hazem Ayyad, serangan kelompok tersebut di pelabuhan dan bandara Israel menunjukkan strategi baru perlawanan Irak.
Faksi militer di koalisi Perlawanan Irak, Kataib Hizbullah sepertinya dengan menghentikan serangan langsung terhadap pangkalan militer pasukan AS, dan malah melakukan konfrontasi langsung dengan Israel.
Hal tersebut, kata Ayyad, kemungkinan besar karena keinginan untuk menetralisir AS dan menghindari bentrokan langsung.
Juga pada Rabu, kelompok Hizbullah Lebanon mengumumkan, pasukannya melakukan serangan pesawat tak berawak di Metulla di Israel utara.
“Apa yang sekilas tampak sebagai suatu kebetulan pada Selasa malam, terulang pada Rabu sore ini, dengan serangan rudal dari Lebanon selatan, bertepatan dengan serangan pesawat tak berawak Irak di Bandara Kiryat Shmona,” tambah Ayyad.
“Ini berarti memulai fase konfrontasi baru yang ditandai dengan koordinasi tinggi antara front [perlawanan], yang secara cepat berdampak pada perundingan gencatan senjata di Kairo, dengan mengkondisikan gencatan senjata di Lebanon selatan menjadi jeda di Jalur Gaza dalam perkataan dan perbuatan," ujar Ayyad menjelaskan pola serangan kelompok perlawanan lintas-teritorial tersebut.
Namun, pada 25 Februari silam, Akram al-Kaabi, Sekretaris Jenderal Gerakan al-Nujaba, faksi lain yang di bawah payung koalisi Perlawanan Islam Irak, menegaskan kalau milisi Perlawanan akan mempertahankan operasi untuk memaksa pasukan AS keluar dari negara tersebut.
Mereka menyatakan juga tidak akan berhenti menyerang sasaran Israel di wilayah pendudukan Palestina.
“Kami tidak akan mengabaikan” tujuan untuk “membebaskan Irak” dari kehadiran AS dan mendukung Palestina dengan menyerang pendudukan Israel," kata dia menggarisbawahi.