Kisah Megawati, Atlet Voli Berhijab Pertama yang Bersinar di Korea Selatan
Megawati Hangestri Pertiwi mengukir sejarah sebagai pemain Indonesia satu-satunya yang bermain dalam liga voli perempuan Korea Selatan tahun ini.
Editor: Hasanudin Aco
Pada 2022 ia berpindah ke klub Vietnam Hà Phú Thanh Hóa pada Liga Bola Voli Vietnam setelah Proliga 2022 usai.
“Saya ingin menunjukkan pemain Indonesia juga bisa bersaing di luar karena Indonesia jarang disorot pemain voli perempuannya.
“Jadi dengan kesempatan ini, Mega ingin buktikan bahwa Mega dan teman-teman Mega [pemain voli Indonesia] sebenarnya bisa bersaing dengan pemain-pemain luar negeri,” kata Mega.
Pada akhir Juli 2023, Mega bergabung dengan Daejon Jung Kwan Jang Red Sparks. Ia kini menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang bermain dalam Liga Voli Korea Selatan 2023/2024.
Selama berlatih bersama Red Sparks, Mega merasakan betul perbedaan dari tingkat latihan yang lebih berat dibandingkan saat ia berada di timnas Indonesia.
“Saya sudah merasakan selama delapan bulan di sini, berat awalnya. Berat, tapi hasilnya juga memuaskan,” ujar Mega.
Dari segi kultur, Mega tidak mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan budaya dan suasana baru. Dari segi bahasa pun, Mega ditemani penerjemah Kim Yoon-Sol alias Solmangat yang menerjemahkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia menjadi bahasa Korea.
Meski begitu, ia mengaku sempat merasa kemampuannya diragukan dan bahkan dipandang sebelah mata karena ia satu-satunya pemain berhijab dan dari Asia Tenggara.
“Semua meragukan, memang dia bisa main dengan hijabnya? Karena saya tertutup dan itu baru pertama kali ada pemain hijab di Korea. Dan baru pertama kali Asia corner ada di Korea. 'Emang bisa dia main?'" sebut Mega.
Kelak, Mega membuktikan bahwa ia mampu bersaing.
Pada putaran pertama Liga Voli Korea, ia terpilih sebagai most valuable player (MVP). Penghargaan tersebut merupakan hasil pengumpulan suara dari 31 jurnalis Korea Selatan. Megawati mendapatkan separuh suara, yakni 15.
“Ketika ditanya, apakah ada target untuk menjadi MVP? Enggak sebenarnya. MVP itu seperti bonus, yang penting di setiap pertandingan bermain bagus dan kemenangan itu nomor satu,” katanya.
Ia juga bercerita tentang asal usul julukannya – Megatron – yang berasal dari panggilan senior-seniornya di timnas Indonesia yang kagum akan spike-nya yang kuat seperti robot raksasa.