Polisi Israel Pentungi Rombongan Jemaah Menuju Masjid Al Aqsa Yerusalem di Malam Pertama Ramadan
Netanyahu didesak untuk segera bertindak memulihkan ketenangan dan memungkinkan kebebasan beribadah di al-Aqsa.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Malam pertama Ramadan di Yerusalem sempat diwarnai kericuhan, Minggu malam, waktu setempat.
Kerumunan jamaah menuju ke Yerusalem dan Masjid Al Aqsa terlibat bentrok dengan polisi Israel. Videonya pun beredar di media sosial X (dulu Twitter).
Rekaman yang dipublikasikan dari satu lokasi di Kota Tua menunjukkan polisi Israel menggunakan tongkat untuk memukul mundur massa.
Latar belakang kejadian tersebut tidak jelas. Rekaman dari lokasi lain menunjukkan kerumunan orang mundur di pos pemeriksaan di mana orang-orang diizinkan masuk ke Temple Mount dalam jumlah sedikit.
LSM Abraham Initiatives menyatakan kemarahannya atas bentrokan di Yerusalem.
Mereka juga mengecam kebijakan pembatasan masuk terhadap umat Islam ke Temple Mount, di mana Masjid Al Aqsa berada.
Mereka menyerukan Netanyahu untuk segera bertindak memulihkan ketenangan dan memungkinkan kebebasan beribadah di al-Aqsa.
“Rekaman polisi memukuli jamaah dengan tongkat sangat memalukan dan tidak dapat ditoleransi,” demikian protes organisasi tersebut seperti dikutip Jerusalem Post.
Baca juga: Retorika Harris Indikasikan Netanyahu Kehilangan Dukungan AS, Ini Ketakutan Pejabat Israel
“Kami menyerukan kepada (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu untuk bertindak segera guna menerapkan keputusannya sendiri dan tidak membiarkan (Menteri Keamanan Nasional Itamar) Ben-Gvir membatasi wilayah tersebut dengan kehadiran polisi."
"Netanyahu harus memulihkan ketertiban dan ketenangan di Masjid al-Aqsa dan memberikan kebebasan beribadah bagi warga Muslim Israel" seru mereka.
Sebelumnya pada hari Minggu, polisi menyelesaikan persiapan untuk menjamin keselamatan jamaah seiring rumor dan berita palsu berupa ancaman yang hendak mengganggu ketertiban di Bulan Ramadan.
Dalam dua minggu terakhir, Polisi Distrik Yerusalem menangkap 20 tersangka atas tuduhan penghasutan dan identifikasi serta dukungan terhadap terorisme.
Selama Ramadan, polisi Israel akan mengoperasikan markas khusus untuk memerangi upaya hasutan.
Polisi menekankan bahwa tidak akan ada perubahan dalam peraturan dan ketentuan yang biasa di Temple Mount selama Ramadan.
Wassam Ali, kepala operasi Kepolisian Israel Distrik Yerusalem, mencatat bahwa polisi akan berupaya menyeimbangkan kebebasan beribadah dengan persyaratan keamanan.