Perang Rusia-Ukraina Hari ke-748: Zelensky Hampir Jadi Sasaran Rudal di Odesa
Perang Rusia-Ukraina hari ke-748: Zelensky mengatakan hampir jadi sasaran rudal atas perintah Putin saat kunjungi Odesa pekan lalu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
"Apakah dia membidik saya? Bukan itu yang penting sekarang. Ketika Anda melancarkan serangan rudal jelajah beberapa ratus meter dari pemimpin Eropa, saya pikir Anda pasti benar-benar sakit,” kata Zelensky, Senin, dikutip dari Al Jazeera.
Inggris-Jerman Kerja Sama Pasok Rudal ke Ukraina
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, terbuka terhadap kesepakatan dengan Inggris soal pasokan rudal ke Ukraina.
Inggris akan memasok tambahan rudal Storm Shadow ke Ukraina.
Sementara Jerman yang akan mengisi kembali stok rudal jarak jauh Inggris.
Sebelumnya, Jerman dikabarkan menghindari untuk mengirim rudal Taurus ke Ukraina dan mencari alternatif lain untuk memasok senjata ke sana.
Rusia Bantah Disebut Ganti Kepala Angkatan Laut
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak mengomentari laporan Kepala angkatan laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov, telah diganti.
Surat kabar Rusia, Izvestia, mengatakan Alexander Moiseyev, yang sebelumnya menjadi komandan armada utara Rusia, dilaporkan telah ditunjuk sebagai penjabat kepala angkatan laut.
Kabar ini muncul setelah Rusia diduga memecat Laksamana Nikolai Yevmenov, setelah kehilangan serangkaian kapal perang akibat serangan Ukraina di Laut Hitam.
Kecewa dengan Paus Fransiskus, Ukraina Panggil Utusan Vatikan
Ukraina memanggil utusan Vatikan untuk Kyiv setelah Paus Fransiskus menyarankan agar Ukraina mempertimbangkan untuk mengibarkan “bendera putih” atau menyerah ke Rusia dan mulai berunding.
“Karena pernyataan Paus Fransiskus, Nuncio Apostolik diundang ke Kementerian Luar Negeri Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri Ukraina, Senin.
Surat tersebut mengatakan Visvaldas Kulbodas telah diberitahu bahwa Ukraina kecewa dengan kata-kata Paus mengenai 'bendera putih'.
Ukraina Jatuhi Hukuman 12 Tahun Penjara ke 15 Tentara Rusia
Pengadilan Negeri Chernihiv, Ukraina, menjatuhi hukuman 12 tahun penjara kepada 15 tentara Rusia secara absentia.
Mereka dijatuhi hukuman karena secara ilegal menahan 368 warga sipil Ukraina di ruang bawah tanah sekolah di desa Yagidne pada Maret 2022 dan menggunakan orang sebagai “perisai manusia”.
Keputusan ini diumumkan oleh hakim Pengadilan Negeri Chernihiv, Svitlana Maiboroda, pada Senin.
Sebelumnya, kasus ini dipertimbangkan di pengadilan selama satu tahun.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)