Anak-anak Gaza Tetap Menghafal Al Quran di Tengah Perang Kejam Israel dan Kelaparan yang Menggila
Kecamuk perang kejam Israel rupanya tidak membuat anak-anak Gaza menghentikan aktivitas mereka dalam menghafal Al-Quran.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom

Akibat krisis pangan yang terjadi di sejumlah kamp-kamp pengungsian, ia kini tak bisa menyiapkan hidangan makanan untuk sahur maupun buka puasa.
Baca juga: Atasi Krisis Pangan di Gaza, Mesir Distribusikan Paket Sembako ke Pengungsi di Perbatasan
Ia mengungkap teka memiliki apa-apa untuk dimakan, bahkan demi bisa bertahan hidup ia dan pengungsi lainnya membatasi jumlah konsumsi pangan harian, yakni satu orang hanya boleh makan paling banyak sekali sehari.
“Anak-anak kami tidak dapat menemukan apa pun untuk dimakan,” jelas Masry.

Warga Gaza Selatan Konsumsi Pakan Ternak
Kondisi yang memprihatinkan juga terjadi di Gaza Selatan, untuk mencegah meluasnya krisis pangan yang terjadi disana para warga mulai putar otak mengubah pakan biji burung sebagai tepung untuk membuat roti.
Baca juga: 2.000 Tenaga Medis di Gaza Utara Jalani Puasa Ramadhan Tanpa Sahur dan Buka
Selain itu, pengungsi juga terpaksa mengkonsumsi rumput liar dan olahan dari pakan ternak demi bisa bertahan hidup ditengah gempuran perang.
Meski sejumlah negara telah menghujani kota Gaza dengan beberapa paket bantuan.
Namun apabila blokade terus dilakukan Israel maka hal tersebut akan membuat setengah juta warga Palestina akan menjadi mangsa kematian karena dilanda kelaparan dan kehausan akut setelah mereka hampir tidak menerima bantuan sama sekali selama berminggu-minggu.
Baca juga: Pilunya Ramadhan di Gaza, Warga Tak Punya Makanan untuk Disantap Saat Buka Puasa dan Sahur
Badan pemantau hak asasi manusia euro-med bahkan menggambarkan situasi yang tengah terjadi di gaza sebagai "perang kelaparan".
"Kami tahu ada risiko kelaparan yang sangat serius di Gaza. Sebelum 7 Oktober, sebanyak 33 persen penduduk menghadapi kerawanan pangan."
"Sekarang dapat kami pastikan bahwa 100 persen penduduk sudah menghadapinya,” kata direktur Jenderal FAO Qu Dongyu, sebagaimana dikutip dari Anadolu.
(oln/pt/namira/tribunnews)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.