Tidak Hanya Bantuan Pangan, Anak-anak Pengungsi di Gaza Mendapatkan Trauma Healing
Relawan memberikan edukasi, bercerita dan menghibur anak-anak untuk menghilangkan rasa kecemasan yang melanda mereka selama ini
Editor: Eko Sutriyanto
Trauma healing dapat menjadi langka rehabilitasi yang tepat bagi para korban bencana untuk menyembuhkan dari tragedi memilukan karena perang
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Kondisi Gaza yang kian memprihatinkan, mendorong sejumkah organisasi memberikan batuan untuk masyarakat Gaza yang mengungsi ataupun di perbatasan.
Lembaga nirlaba Bank Pangan Mesir (EFB) untuk bekerja tanpa henti menyiapkan kotak makanan gratis bagi pengungsi Gaza yang berada di perbatasan Mesir dengan menggandeng 3.700 organisasi kemanusian yang berbasis di Mesir.
Pembagian kotak sembako Ramadhan Joy rencananya akan dibagikan kepada 5 juta pengungsi Gaza selama bulan suci puasa.
Isi paket sembako yang dibagikan yakni berupa kacang-kacangan, beras, gula, dan makaroni, kemudian ada pula produk kurma kering, keju, susu, minyak goreng, sebagaimana dikutip dari Daily News Egypt.
Pemerintah Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza.
Rencananya bantuan itu akan disalurkan menggunakan pesawat Hercules melalui jalur udara.
Baca juga: Kapal Bantuan Pangan Kedua akan Berlayar ke Gaza dalam Beberapa Hari Mendatang
Namun demikian, relawan kemansuiaan Internasional Networking for Humanitarian atau INH tak hanya menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa logistik, obat-obatan, ku[pon belanja dan air bersih, memberikan pelayanan trauma heiling kepada ratusan anak-anak pengungsi Palestina di Jalur Gaza tepatnya di Kamp Pengungsi Raffa, Jalur Gaza Selatan.
Trauma healing adalah suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu.
Dengan membawakan sesosok manusia badut, para relawan memberikan edukasi, bercerita dan menghibur anak-anak untuk menghilangkan rasa kecemasan yang melanda mereka selama ini.
“Trauma healing dapat menjadi langka rehabilitasi yang tepat bagi para korban bencana untuk menyembuhkan dari tragedi memilukan pasca bencana baik bencana alam maupun bencana perang seperti di Jalur Gaza,” kata Muhammad Qodduro, Direktur Program Internasional INH, Kamis (14/3/2024).
Menurutnya, peran utama trauma healing adalah mampu mengalihkan pikiran buruk terhadap bencana agar warga tidak berlarut-larut dalam kesedihan serta bisa mengambil hikmahnya. Terlebih, bencana peperang di Jalur Gaza sangat mengancam kejiwaan dan rasa trauma yang luar biasa bagi anak-anak.
“Hampir setiap hari rasa takut dan was-was anak-anak di Gaza sangat mencemaskan, mereka sangat trauma terutama mendengarkan suara-suara ledakan bom yang dijatuhkan secara bertubi-tubi, dan mereka menyaksikan secara langsung,” jelasnya.
Tak hanya itu, kehilangan sanak keluarga, bahkan kerabat dekat seperti orang tua, saudara kakak maupun adiknya juga menjadi faktor utama penyumbang gangguan kejiwaan dan trauma bagi anak-anak di Gaza. Kemudian banyaknya jasad bergelimpangan dimana-mana dijalanan, di balik reruntuhan gedung dan rumah juga membuat mental mereka terganggu.
“Alhamdululillah relawan kami menghibur untuk mereka bisa tersenyum, semoga langkah ini bisa mengobati kecemasan yang sangat luar biasa bagi anak-anak di jalur Gaza,” jelas Qodduro.
Bagi relawan kemanusiaan kata Qodduro, memberikan sesuatu untuk mereka bisa tersenyum dan menghilangkan rasa takut juga merupakan hal yang sangat penting dibutuhkan saat ini.
Terlebih, suasana ramadan sekarang kondisinya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sekarang sangat mencekam dan berbicara keselamatan jiwa serba tidak menentu. Pasalnya, sudah tidak ada lagi tempat yang aman di Jalur Gaza.