Rudal Ukraina Hantam Belgorod saat Rusia Gelar Pemilu 2024, 2 Orang Tewas
Rudal Ukraina menghantam Belgorod saat Rusia menggelar pemilu Presiden 2024 dan menewaskan 2 orang. Kemarin Rusia serang Odesa, 20 orang tewas.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Serangan rudal Ukraina menewaskan dua orang di Rusia barat pada hari ini, Sabtu (16/3/2024).
Selain itu, serangan drone terpisah membakar kilang minyak Rusia pada hari kedua pemilu hari ini.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuduh Ukraina berusaha mengganggu Pemilu tersebut dengan melancarkan lebih banyak serangan ke wilayahnya.
Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, melaporkan dua warganya yang tewas yakni seorang pria dan seorang wanita.
Ia juga mengumumkan penutupan sekolah dan pusat perbelanjaan untuk beberapa hari ke depan.
"Mengingat situasi saat ini, sekolah-sekolah di sebagian besar wilayah akan ditutup pada hari Senin dan Selasa, dan pusat perbelanjaan di kota Belgorod akan ditutup pada hari Minggu dan Senin," kata Vyacheslav Gladkov di Telegram.
Video yang diperoleh Reuters menunjukkan api berkobar dan sirene serangan udara terdengar di jalanan kosong kota Belgorod.
Sementara itu, Dmitry Azarov, Gubernur Samara di tenggara Moskow, mengatakan kilang Syzran terbakar.
Sedangkan serangan terhadap kilang kedua berhasil digagalkan, seperti diberitakan Reuters.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah menggagalkan upaya pasukan Ukraina untuk melintasi perbatasan ke wilayah Belgorod.
Baca juga: Putin Tuduh Ukraina dan Barat Ingin Ganggu Pemilu Presiden Rusia 2024
Ukraina telah melancarkan serangan berulang kali pada minggu ini di wilayah Rusia, khususnya terhadap kilang minyak.
Kemarin, Jumat (15/3/2024), Rusia melancarkan serangan paling mematikan dalam beberapa minggu.
Serangan rudal Rusia tersebut menghantam daerah perumahan di kota pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari 70 orang.
Rusia-Ukraina Saling Bantah soal Pertempuran di Belgorod
Gubernur Belgorod Rusia, Vyacheslav Gladkov, mengatakan tidak ada permusuhan di Belgorod.