Zionis Klaim Brigade Nahal Hancurkan Gudang Senjata Hamas, 250 Militan Tewas dalam 2 Minggu
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menguraikan bahwa selama operasi tersebut pihaknya telah membunuh lebih dari 250 militan Palestina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Zionis mengklaim Brigade Nahal terus melakukan operasi di Jalur Gaza dalam dua minggu terakhir.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menguraikan pada Sabtu (16/3/2024) bahwa selama operasi tersebut pihaknya telah membunuh lebih dari 250 militan Palestina.
"Brigade Nahal melakukan operasi di Koridor Netzer di tengah Jalur Gaza, bekerja sama dengan Batalyon Teknik 601 untuk menemukan dan menghancurkan beberapa bagian infrastruktur penting Hamas," jelas pernyataan IDF, dikutip dari The Jerusalem Post.
Selain itu, Zionis juga menghancurkan infrastruktur senjata yang penting bagi serangan Hamas terhadap Israel.
Dalam operasi gabungan tersebut, mereka menghancurkan roket, gudang amunisi, peluncur, dan banyak sistem operasi yang digunakan oleh Hamas dalam operasi mereka.
Infrastruktur penting Hamas
Lebih lanjut, dalam beberapa hari terakhir, Batalyon Teknik 601 menghancurkan depo persenjataan yang terletak di antara lokasi peluncuran roket.
Situs tersebut, diidentifikasi sebagai titik peluncuran roket yang ditembakkan dari Gaza ke Negara Israel.
Brigade Nahal
Dikutip dari laman resmi IDF, Brigade Nahal (933) adalah salah satu dari lima brigade infanteri IDF dan berada di bawah Komando Selatan.
Baca juga: Zionis Klaim Temukan Terowongan Hamas Sepanjang 200 Meter di Bawah Ladang Paprika
Brigade ini terdiri dari empat batalyon, di antaranya termasuk satu batalyon pengintai.
Penampilan khas prajurit Nahal adalah baret hijau cerah dan sepatu bot merah.
Brigade Nahal didirikan pada tahun 1948 oleh Perdana Menteri David Ben-Gurion sebagai program yang menggabungkan dinas militer dan pembentukan komunitas pertanian baru.
Tujuan dari “Nahal garinim” (kelompok kecil tentara berbasis layanan masyarakat) adalah untuk memasok tentara kepada IDF, sambil menyediakan kebutuhan dasar untuk pendirian kibbutzim dan komunitas baru.
Perkembangan lain
- Serangan Israel menewaskan 36 anggota satu keluarga saat mereka berkumpul untuk makan Ramadhan pada Jumat (15/3/2024) malam di kamp pengungsi Nuseirat, kata seorang anak laki-laki berusia 19 tahun yang selamat dari serangan itu kepada Al Jazeera.
- Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv dan kota-kota lain menyerukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk berbuat lebih banyak guna menjamin pembebasan tawanan yang ditahan oleh Hamas.
- Hizbullah mengklaim serangan keenam menargetkan tentara Israel di dekat perbatasan Lebanon dengan Israel.
- Media yang dikelola Houthi melaporkan empat serangan AS dan Inggris di daerah selatan kota pelabuhan Hodeidah di Yaman.
- Pemimpin Mossad Israel David Barnea diperkirakan akan segera tiba di Qatar untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata, kantor berita Reuters melaporkan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)