TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Di Indonesia dan Malaysia bisa dihitung jari perempuan  yang begitu terbuka kepada publik mengumumkan bahwa suaminya berpoligami alias memiliki istri baru yang masih muda usianya.

Apalagi perempuan itu mencarikan istri baru bagi suaminya.

Hal ini tidak berlaku bagi penyanyi Ezlynn Ariffin.

Penyanyi asal Malaysia itu mencarikan suaminya istri yang lebih muda yang lebih cantik agar bisa membantu mengurus rumah tangga.

Dia pun telah membagi waktu agar bisa bersama dengan suami dan istri mudanya menghabiskan bulan madu.

Berikut kisahnya dirangkum dari Metro dan NST:

Awal pekan ini, Ezlynn buka-bukaan tentang pernikahan poligaminya dengan suaminya Wan Mohd Hafizam, yang dinikahinya pada tahun 2021.

Berbicara kepada media, penyanyi tersebut mengungkapkan bahwa suaminya menikahi istri keduanya, seorang dokter berusia 26 tahun di Perlis. Maret lalu.

Yang lebih mengejutkan adalah kenyataan bahwa alih-alih suaminya, justru Ezylnn sendiri yang keluar dan mencari rekan istri untuk merawatnya.

“Saya mengeluarkan pernyataan untuk mencarikan calon istri untuk suami saya tetapi tidak dapat menemukan calonnya. Dia akhirnya mencari sendiri dan menurutku itu lebih baik karena dia akan menemukan seseorang yang dia sukai,” katanya.

Penyanyi  berusia 42 tahun itu menjelaskan alasan mencari istri lain untuk suaminya adalah agar dia bisa lebih fokus pada karirnya dengan tenang.

“Saya orang yang sibuk dengan pekerjaan. Melakukan perjalanan jauh membuatku merasa tidak tenang dan gelisah. Paling tidak, punya istri yang mengurus segala sesuatunya jadi lebih mudah. Kita juga akan mendapat keberkahan, pahala, dan rezeki,” ujar pelantun lagu “Hi Hi Bye Bye” berusia 42 tahun itu. Ezlynn juga mengungkapkan dirinya membuka hatinya terhadap poligami setelah mendengar ceramah tentang bagaimana istri yang patuh memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan surga setelah mereka meninggal.

Meski begitu, dia sadar bahwa keputusannya mungkin akan membuat marah para penggemarnya, tetapi lebih jauh lagi dia menekankan bahwa poligami bukan untuk semua orang.

“Jika Anda tidak bisa menerima poligami maka lebih baik tidak melakukannya karena lebih banyak ruginya daripada manfaatnya,” tambahnya.