Geng Kriminal di Haiti Rusuh, 12 Mayat Ditemukan di Pinggir Kota
Geng bersenjata di Haiti kembali berulah, menyerang dua lingkungan kelas atas di pinggiran ibu kota Haiti, Port-au-Prince pada Senin (18/3/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Geng bersenjata di Haiti kembali berulah.
Mereka telah menyerang dua lingkungan kelas atas di pinggiran ibu kota Haiti, Port-au-Prince.
Rumah-rumah di daerah pegunungan Laboule dan Thomassin dijarah, penduduk juga dipaksa melarikan diri pada Senin (18/3/2024).
Kedua lingkungan tersebut sebelumnya masih dalam kondisi aman meskipun terjadi peningkatan serangan geng di Port-au-Prince yang dimulai pada 29 Februari.
Kekerasan geng kriminal yang memuncak ini menyebabkan banyak korban jiwa.
Di jalanan sekitar Petion-Ville, ditemukan 12 mayat pria tergeletak, dikutip dari The Guardian.
Beberapa ada yang terbaring telungkup di jalan dikelilingi oleh setumpuk kartu yang tersebar.
Sementara lainnya ditemukan tertelungkup di dalam truk pick-up yang dikenal sebagai 'tap-tap' yang beroperasi sebagai taksi.
Menurut laporan AP News, ambulans tiba tak lama kemudian dan melewati Pétionville, membawa para korban.
Ditemukannya mayat-mayat yang tergeletak di pinggir jalan dibenarkan oleh Douce Titi.
“Kami bangun pagi ini dan menemukan mayat di jalan di komunitas kami di Pétionville,” kata Douce Titi, yang bekerja di kantor wali kota.
Serangan ini menambah kekhawatiran warga Haiti.
Baca juga: Gangster di Haiti Semakin Berulah, Kontainer Bantuan PBB di Pelabuhan Ibu Kota Dijarah
Kekerasan geng kriminal terus terjadi meskipun perdana menteri, Ariel Henry, telah mengundurkan diri pekan lalu.
Henry mengundurkan diri atas permintaan geng-geng kriminal Haiti.