Geng Kriminal di Haiti Rusuh, 12 Mayat Ditemukan di Pinggir Kota
Geng bersenjata di Haiti kembali berulah, menyerang dua lingkungan kelas atas di pinggiran ibu kota Haiti, Port-au-Prince pada Senin (18/3/2024).
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
Mereka mengatakan bahwa Henry tidak pernah dipilih oleh rakyat karena mereka menyalahkan dia karena memperparah kemiskinan.
Tidak hanya itu, selama Henry menjabat, pemilihan umum di Haiti tidak lagi diadakan selama 8 tahun.
Setelah mengundurkan diri, keberadaan Henry selama sebulan ini berada di Puerto Rico.
Ia berada di Puerto Rico setelah ditolak masuk ke Republik Dominika.
Haiti telah mengalami kerusuhan selama bertahun-tahun yang berubah menjadi yang terburuk setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 2021, dikutip dari Al Jazeera.
Namun, kerusuhan semakin parah tahun ini.
Geng-geng ini melancarkan serangan terhadap polisi, penjara dan lembaga negara lainnya.
Bandara utama di ibu kota juga telah ditutup akibat kekerasan yang semakin meningkat.
Baru-baru ini, penjara nasional di ibu kota Haiti, Port-au Prince terbakar.
Juru bicara kepolisian nasional Haiti mengatakan insiden kebakaran ini terjadi pada Kamis (14/3/2024).
Dalam video yang beredar, asap hitam tebal terlihat mengepul dari dalam penjara yang hampir kosong tersebut.
Tidak jelas apakah kebakaran tersebut ada hubungannya dengan kerusuhan sipil yang sedang berlangsung, dikutip dari Independent.co.uk.
Namun sebelumnya, geng bersenjata telah menyerbu penjara ini pada awal bulan.
Mereka juga membebaskan ribuan narapidana yang berada di penjara tersebut.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Haiti