Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Houthi Buat AS Siaga karena Rudal Hipersonik, Abdul Malik Ancam Samudera Hindia Sabina Singh Was-Was

AS melontarkan peringatan ancaman Houthi dengan rudal hipersonik yang bisa meluncur ke Samudera Hindia

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Houthi Buat AS Siaga karena Rudal Hipersonik, Abdul Malik Ancam Samudera Hindia Sabina Singh Was-Was
india.com
ILUSTRASI - Sebuah kapal yang dikabarkan berkepemilikan Israel terbakar setelah mendapat serangan rudal Houthi. AS melontarkan peringatan atas ancaman Houthi dengan rudal hipersonik yang bisa meluncur ke Samudera Hindia 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar pasukan militan Houthi mempersiapkan rudal hipersonik telah sampai di telinga militer Amerika Serikat (AS).

Tak ingin berdiam diri, AS melontarkan peringatan ancaman yang ditimbulkan dari rudal canggih yang bisa menembus pertahanan iron dome Israel itu.

AS juga khawatir, rudal hipersonik akan merusak keamanan maritim.

Bahkan serangan militan Yaman ini meluas jauh dari Timur Tengah.

Newsweek melaporkan, gerakan Houthi bernama Ansar Allah telah menargetkan pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden, kemudian menyita satu kapal kargo dan menembakkan rudal serta drone ke puluhan kapal lainnya.

Ini bertujuan menekan negara-negara agar mengakhiri konflik bersenjata termasuk perang Israel dan hamas di Gaza, Palestina.

Kendati AS juga mengusung misi untuk menghentikan peperangan, tapi Abdul-Malik al-Houthi pemimpin militan, pada Kamis mengumumkan serangan akan diperluas hingga ke Samudera Hindia.

BERITA TERKAIT

Juru bicara Komando Pusat AS kepada Newsweek mengatakan, Houthi terus mengancam semua kapal yang transit di Laut Merah.

"Jadi ini merupakan kekhawatiran yang berkelanjutan bagi semua negara yang terlibat dalam perdagangan maritim di wilayah tersebut," jelasnya.

Namun pada hari yang sama ketika gerakan Houthi berkomitmen untuk memperluas cakupan kampanye maritim Ansar Allah, muncul laporan tentang dugaan terobosan lain yang dilakukan kelompok tersebut.

Kantor Berita Sputnik milik pemerintah Rusia mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan Ansar Allah telah berhasil menguji senjata hipersonik untuk pertama kalinya.

Baca juga: Poros Persatuan Perlawanan Terbentuk, Houthi-Hamas-PIJ-FPLP Gelar Rapat Bahas Invasi Israel ke Rafah

“Pasukan rudal gerakan ini telah berhasil menguji sebuah rudal yang dapat mencapai kecepatan hingga Mach 8 (10.000 kilometer per jam atau 6.200 mph) dan ditenagai oleh bahan bakar padat,” kata Sputnik mengutip sumber tersebut.

“Yaman berencana untuk mulai memproduksinya untuk digunakan dalam serangan di Laut Merah dan Laut Arab serta Teluk Aden, serta terhadap sasaran di Israel.”

Juru bicara CENTCOM menolak mengomentari penilaian Pentagon tentang apakah Ansar Allah benar-benar serius atas wacana tersebut atau tidak.

"Ini merupakan masalah intelijen dan karena alasan Opsec (keamanan operasional) , kami tidak akan mengungkapkan pengetahuan tentang kemampuan senjata Houthi yang diusulkan,” ujarnya.

Houthi Bikin Geger

Sementara diberitakan IsraelDefense,Houthimilisi Houthi Yaman mengumumkan rencananya untuk menyerang kapal-kapal yang berlayar di Samudera Hindia saat mereka berlayar menuju Tanduk Afrika di dasar benua.

USNI News, sebuah situs web yang didedikasikan untuk berita dan analisis kelautan, berspekulasi sebagai bagian dari upaya in.

Houthi juga akan menyerang kapal-kapal Amerika dan Inggris.

Behnam Ben Talbou, pakar Iran dan anggota Yayasan Pertahanan Demokrasi, mengatakan kepada situs web tersebut, Houthi memiliki kemampuan menembak ke Samudera Hindia.

Lanjutnya, tergantung dari mana mereka meluncurkannya di Yaman.

Dia menambahkan, senjata mereka memiliki jangkauan setidaknya 650 kilometer dan drone mereka dapat mencapai target sejauh 2.000 km.

Pada bulan Desember, Pentagon mengakui Houthi saat ini menimbulkan ancaman terhadap 12 hingga 15 persen perdagangan global yang melewati Laut Merah.

Anggota Houthi berpatroli di Laut Merah dan menunjukkan solidaritasnya terhadap warga Gaza, 4 Januari 2024. Serangan AS terhadap Houthi kebanyakan mengalami kegagalan.
Anggota Houthi berpatroli di Laut Merah dan menunjukkan solidaritasnya terhadap warga Gaza, 4 Januari 2024. Serangan AS terhadap Houthi kebanyakan mengalami kegagalan. (AFP)

“Hal ini berdampak tidak hanya pada Israel atau AS, tetapi seluruh dunia, termasuk penduduk Yaman,” kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabina Singh.

Adapun kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November sebagai kampanye solidaritas terhadap Palestina dan menentang perang Israel yang terus berlanjut di Gaza .

Serangan Houthi selama berbulan-bulan di Laut Merah telah mengganggu pelayaran global , memaksa perusahaan-perusahaan untuk melakukan perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di sekitar Afrika Selatan.

Serta memicu kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat menyebar dan mengganggu stabilitas Timur Tengah yang lebih luas.

Serangan terhadap pelayaran telah meningkatkan profil Houthi, yang merupakan anggota sekte minoritas Islam Syiah Zaidi, yang memerintah Yaman selama 1.000 tahun hingga tahun 1962.

Sebelumnya pada bulan Maret, sebuah rudal Houthi menghantam sebuah kapal komersial di Teluk Aden, menewaskan tiga awaknya dan memaksa orang-orang yang selamat meninggalkan kapal tersebut.

Ini menandai serangan fatal pertama yang dilakukan Houthi terhadap pelayaran.

Tindakan Houthi lainnya baru-baru ini termasuk serangan bulan lalu terhadap kapal kargo yang membawa pupuk, Rubymar, yang kemudian tenggelam setelah terhanyut selama beberapa hari.

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas