UNICEF Memperingatkan Kematian 23 Anak di Gaza Akibat Kekurangan Gizi Hanyalah Puncak Gunung Es
UNICEF memperingatkan bahwa kematian 23 anak-anak di Gaza akibat dari kekurangan gizi hanyalah puncak gunung es.
Penulis: Muhammad Barir
UNICEF Memperingatkan Kematian 23 Anak di Gaza Akibat Kekurangan Gizi Hanyalah Puncak Gunung Es
TRIBUNNEWS.COM- UNICEF memperingatkan bahwa kematian 23 anak-anak di Gaza akibat dari kekurangan gizi itu hanyalah fenomena puncak gunung es.
kenyataan yang terjadi di lapangan, kondisinya lebih buruk lagi dan lebih banyak anak-anak yang mati kelaparan di Gaza.
“Kematian yang menyakitkan dan lambat pada 23 anak di bagian utara Gaza karena kekurangan gizi dan dehidrasi akan menjadi puncak gunung es karena hanya mereka yang sampai di rumah sakit yang tercatat," kata Ted Chaiban, Wakil direktur eksekutif UNICEF memperingatkan pada hari Senin.
Ted Chaiban menyampaikan pernyataannya dalam panel mengenai situasi kemanusiaan di Gaza pada Forum Kemanusiaan Eropa 2024 yang berlangsung selama dua hari di Brussels, Anadolu melaporkan.
Chaiban menekankan bahwa satu dari setiap tiga anak di utara Gaza mengalami kekurangan gizi akut.
“Perlu ada inspeksi [bantuan] yang lebih cepat di Rafah dan Kerem Shalom sehingga masyarakat bisa mendapatkan dukungan yang dibutuhkan. Ini adalah tindakan yang sengaja menekan ruang kemanusiaan.”
Mengenai jalur bantuan alternatif, beliau mengatakan bahwa setiap jalur harus digunakan, namun menambahkan,
“Intinya pengiriman pertama yang masuk melalui laut akan setara dengan 12 hingga 13 truk. Saat ini ada ratusan truk yang menunggu di perbatasan Mesir.”
Mengenai kemungkinan skenario evakuasi penduduk, Menteri Kerja Sama Pembangunan Belgia Caroline Gennez memperingatkan bahwa mengevakuasi terlalu banyak orang dapat menyebabkan masalah serius lainnya.
“Kita harus mencegah genosida, kita harus memastikan bahwa kita mencegah pembersihan etnis, kita harus memastikan bahwa kita mencegah pemukiman kembali,” kata Gennez.
“Jadi, kita juga harus sangat berhati-hati dalam mengevakuasi terlalu banyak orang karena mungkin itu yang diinginkan pemerintah Israel atau yang diinginkan oleh gerakan pemukim Israel. Kita harus memastikan bahwa kita tidak memainkan permainan sinis yang sesuai dengan agenda gerakan pemukim.”
Menurut direktur Asosiasi Badan Pembangunan Internasional, Faris Arouri, tanpa gencatan senjata penuh dan permanen, kehadiran di lapangan tidak akan cukup.
Ia menegaskan, dunia tidak bisa memberi makan manusia hanya agar mereka bisa mati dengan perut kenyang.
(Sumber: Middle East Monitor)