Brigade Al-Quds Jadi 'Hantu' Pantau Pergerakan Pasukan Israel, Bombardir Musuh hingga Tewas
Brigade Al-Quds memberikan update soal pertempuran dengan pasukan Israel di Jalur Gaza. Al-Quds bak hantu terus pantau pergerakan musuh.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam, merilis video yang menunjukkan para pejuangnya menargetkan lokasi tentara pendudukan Israel di Jalur Gaza tengah.
Para pejuang tersebut menggunakan peluru kendali Malyutka dan mortir.
Dalam serangan tersebut Al-Quds menyebut membuat korban jiwa dari pihak Israel berjatuhan.
Al-Quds juga membagikan video, termasuk saat pejuang Palestina itu menjadi 'hantu' memantau pergerakan musuh.
Adegan pertama menunjukkan proses pemantauan pergerakan pasukan Israel di kawasan pertanian di lokasi yang tidak ditentukan di tengah Gaza, mengutip Palestine Chronicle.
Adegan tersebut diikuti oleh adegan lain di mana para pejuang Al-Quds sedang mempersiapkan peluru kendali Malyutka.
Peluru kendali Malyutka itupun diluncurkan ke arah tentara pendudukan Israel.
Rekaman lainnya menunjukkan sejumlah pejuang Al-Quds menembakkan mortir ke arah tentara dan kendaraan Israel.
Menurut video tersebut, beberapa saat kemudian helikopter Israel mulai mengangkut korban tewas dan terluka.
Update Jumlah Korban Meninggal di Gaza
Israel masih terus melancarkan serangannya ke Gaza, hingga menyebabkan masyarakat sipil menjadi korban jiwa.
Baca juga: Terbongkar Tujuan Israel Serbu Lagi RS Al-Shifa dan Bunuh Brigadir Jenderal Fayeq Al-Mabhouh
Lebih dari 31.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di wilayah kantong tersebut.
Dan hampir 74.000 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan.
Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)