Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Survei: Mayoritas Warga Palestina Tetap Dukung Hamas dan Ingin Mahmud Abbas Mundur

Jajak pendapat tersebut mengungkapkan bahwa Haniyeh akan memperoleh 70% jika ia mencalonkan diri melawan Abbas, yang akan memperoleh 22% suara.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Hasil Survei: Mayoritas Warga Palestina Tetap Dukung Hamas dan Ingin Mahmud Abbas Mundur
khaberni
Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh dan Presiden Palestina, Mahmud Abbas. 

Kelompok itu juga menyayangkan tidak adanya perundingan tingkat nasional terkait penunjukan Musatafa.

"Mengambil keputusan individu dan melakukan langkah-langkah yang dangkal dan kosong seperti membentuk pemerintahan baru tanpa konsensus nasional hanya akan memperkuat kebijakan unilateralisme dan memperdalam perpecahan," demikian tertulis dalam pernyataan resmi bersama.

Diketahui, penunjukan Mohammad Mustafa sebagai PM Palestina oleh Mahmud Abbas dilakukan pada Kamis (14/3/2024).

Hal ini dilakukan setelah PM Palestina sebelumnya mengundurkan diri secara mendadak pada 26 Februari 2024 lalu.

Dikutip dari Aljazeera, diduga mundurnya Shtayyeh lantaran adanya intervensi dari pihak asing dengan mengintervensi pemerintah di Gaza.

Pada saat itu, Shtayyeh mengatakan bahwa keputusan dirinya mundur lantaran 'eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya' di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki hingga perang di Gaza.

"Saya melihat tahap selanjutnya dan tantangan-tantangannya memerlukan pengaturan pemerintahan dan politik baru yang mempertimbangkan realitas baru di Gaza dan perlunya konteks Palestina-Palestina berdasarkan persatuan Palestina," kata Shtayyeh.

Profil Mohammad Mustafa

Berita Rekomendasi

Mohammad Mustafa merupakan lulusan Universitas Geordge Washington dan menjadi anggota komite eksekutif independen Organisasi Pembebasan Palestina yang didominasi gerakan dari organisasi Fatah.

Mustafa adalah penasihat ekonomi senior bagi Abbas dan sempat menjadi Ketua Dewan Dana Investasi Palestina (PIF) di tahun 2006 dan 2013, dikutip dari Britannica.

Selain itu, dirinya juga sempat menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Palestina pada 2013-2014 dan Menteri Ekonomi Palestina di tahun 2014.

Mustafa merupakan pakar terkemuka di bidang ekonomi.

Baca juga: Hamas Rilis 4 Tuntutan ke Israel Lewat Mesir-Qatar, Kantor Netanyahu Beri Komentar

Tak hanya di Palestina, Mustafa juga sempat menjadi penasihat ekonomi di Pemerintah Kuwait dan Arab Saudi.

Mustafa juga dikenal sebagai pebisnis dengan memimpin beberapa perusahaan mentereng di Palestina seperti Wataniya Mobile, perusahaan investasi Real Estat Amaar dan Real Estat Al Reehan.

Lalu, dia juga memimpin perusahaan pembangkit listrik di Palestina hingga Dana Sharakat untuk Usaha Kecil.

Mustafa juga sempat dipercaya menjadi pimpinan dari BUMN bidang telekomunikasi Palestina, PalTel.

Dia sempat bekerja di Bank Dunia dengan memegang jabatan penting seperti membidangi sektor pembangunan dan reformasi ekonomi, pembiayaan proyek, hingga pembangunan infrastruktur.

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas