Israel Makin Cemas, Seusai Kanada Giliran Inggris yang Ancam Setop Kiriman Senjata
Tahanan Palestina di Israel menjadi sasaran penyiksaan, menurut sumber hak asasi manusia. Inggris mengancam Israel akan menyetop kiriman senjata
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Israel Makin Cemas, Seusai Kanada Giliran Inggris yang Ancam Setop Kiriman Senjata
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel dilaporkan menghadapi ancaman penghentian pengiriman senjata dari sekutu-sekutu Barat mereka.
Setelah Kanada, giliran Inggris yang mengeluarkan ancaman tersebut di tengah krisis amunisi yang dialami tentara Israel (IDF).
Baca juga: Media Israel: Tentara IDF Gunakan Peluru Kadaluarsa dari Perang Korea
Baca juga: Pejabat Senior Israel: Tentara IDF Kekurangan Amunisi dan Persenjataan, Israel Mungkin Kalah Perang
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan kalau Inggris mengancam Tel Aviv menghentikan ekspor senjata ke sana jika mereka tidak mengizinkan Palang Merah mengunjungi tahanan Hamas yang ditangkap oleh tentara Israel sejak awal perang.
Surat kabar itu menambahkan, permintaan Inggris datang dengan latar belakang laporan kalau Israel menolak mengizinkan Palang Merah mengunjungi tahanan Hamas karena kondisi penahanan mereka yang buruk.
Israel mengklaim telah menangkap puluhan anggota unit elit Brigade Al-Qassam yang ikut serta dalam operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober, dan Israel tidak mengklarifikasi jumlah tahanan tersebut atau lokasi penahanan mereka.
Respons Tel Aviv Atas Ancaman Kanada
Pejabat Israel mengomentari keputusan pemerintah Kanada yang akan menghentikan ekspor senjata ke Israel.
Rencana itu melanjutkan proposal yang disahkan oleh House of Commons, meski tidak mengikat pemerintah Kanada.
“Sangat disayangkan bahwa pemerintah Kanada telah mengambil langkah yang melemahkan hak Israel untuk membela diri melawan Hamas,” kata Menteri Luar Negeri Pendudukan, Israel Katz, dalam tweet di media sosial X, Rabu (20/3/2024).
“Sejarah akan menilai tindakan Kanada saat ini dengan keras,” lanjutnya.
Ia mengulang kembali niat Israel untuk melanjutkan perang melawan Hamas di Jalur Gaza.
“Israel akan terus berperang sampai Hamas dihancurkan dan semua orang yang diculik dikembalikan ke rumah mereka,” tegasnya.
Sementara itu, pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mengatakan Israel sedang menyaksikan keruntuhan hubungan luar negerinya, karena kehadiran pemerintah yang lalai, seperti yang ia katakan.
“Keputusan Kanada untuk menghentikan pasokan senjata ke Israel adalah salah dan berbahaya,” kata Yair Lapid, Rabu.